"Emang dia enggak pernah mengajukan (bantuan)," ucap Darwin kepada TribunJakarta.com.
Menurut Darwin mungkin karena dahulu usaha ayah Viky berjalan lancar hingga bisa membangun rumah dua lantai.
"Mungkin waktu itu usahanya emang enak kata dia, 'dulu usaha saya enak Pak bisa bangun rumah gini-gini' kan gitu," kata Darwin.
Darwin menjelaskan kalau orangtua Viky mengajukan diri ke RT, dan menceritakan kondisi anak-anaknya yang kesuliran membanyar sekolah tentunya akan didaftarkan sebagai penerima bantuan.
Namun sayangnya, orangtua Viky sangat tertutup.
"Kalau dia mau mengajukan ke RT kan bisa saja, cuma dia orangnya kan tertutup,"
"Orang tuanya jarang keluar.
Pas saya tanya lingkungan, dia menyendiri aja gitu, Pak RT kan enggak tahu," ucap Darwin.
Tak cuma itu, Darwin juga menjelaskan Viky sebenarnya diberi uang jajan setipa harinya.
Padahal sebelumnya Viky mengaku berjalan kaki pergi dan pulang sekolah karena tak memiliki ongkos.
"Menurut pengakuan orang tuanya memang dia sekolah sudah dua tahun jalan kaki,"
"Sebenarnya mah dikasih ongkos Rp10 ribu, cuma duit dipakai buat apa kali ya, jajan kali ya, makan Indomie kata dia, akhirnya dia bela-belain jalan kaki," kata Darwin.
Tetangga Sebut Keluarga Viky Punya Kontrakan?
Mencoba menelusuri kediaman Viky di kawasan RT 02/05, Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan, TribunJakarta bertemu dengan salah seorang warga sekitar yang enggan disebut namanya.
Ia mengatakan bahwa benar Viky dan keluarganya tinggal di lingkungan tersebut.