Siswa SMP berinisial KAN di Desa Bonetasea Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal diduga ditembak menggunakan senapan angin oleh orang tak dikenal atau OTK.
Menurut informasi, Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (29/4/2023) pukul 22.00 Wita.
Ketika penembakan terjadi, korban sedang latihan bela diri bersama sejumlah temannya dari perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Rayon PSHT Bonetasea Albinus Seran.
"Pada saat menutup latihan dengan doa dan mau beri penghormatan kepada para pelatih tanda berakhirnya latihan tiba-tiba ada bunyi tembakan menggunakan proyektil senapan angin dari arah utara. Sehingga kami panik dan lari berhamburan," katanya.
Baca juga: VIRAL Oknum Pejabat Lampung Ini Malah Asyik Main Game saat Rapat Membahas Perbaikan Jalan Rusak
Saat semua orang panik dan lari, korban memberitahu bahwa ia terkena tembakan. Mengetahui hal itu, pihaknya langsung memberitahu kejadian itu ke Polsek Weliman.
Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan (RSUPP) Betun. Namun, setelah dua hari mendapat perawatan medis, korban meninggal dunia.
Alasan solidaritas
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, Polres Malaka menangkap pelaku utama penembakan yakni JBS alias J asal Desa Lorotolus, Kecamatan Wewiku.
Kapolres Malaka AKBP Rudy Junus Jacob Ledo mengatakan ada sembilan orang yang terlibat dalam penembakan KAN.
"Ada sembilan orang yang terlibat dalam kasus ini," ujar dia pada Jumat (5/5/2023).
Dari keterangan JBS, kata Rudy, pelaku merencanakan aksi penembakan bersama delapan rekan yang lain.
Rudy menyebut, dari sembilan orang, tiga orang telah ditangkap yakni JBS, R, dan C.
Sementara enam orang lainnya masih dalam pengejaran. Ia mengatakan pelaku R dan C ditangkap di Drsa Alkani, Kecamatan Wewiku.
"Setelah menembak korban, pelaku JBS menyembunyikan barang bukti senapan angin PCP merek Benyamin Mauruder yang disembunyikan di rumah pelaku C," ungkapnya.
Baca juga: Renovasi Rumah Habis Rp1,3 M, Pasutri Terpaksa Membongkarnya Gegara Menjorok 68 mm ke Tanah Tetangga