NAIK PITAM saat ponselnya disita oleh gurunya, seorang siswi di Guyana, Amerika Selatan nekat membakar asrama sekolah.
Akibat dari keberingasan siswi tersebut, sebuah asrama sekolah yang berada di Kota Mahdia, Guyana hangus dilalap si jago merah.
Dalam aksinya, siswi tersebut diam-diam menyelinap keluar asrama dan membakarnya pada malam hari.
Nahasnya, pada saat itu, warga asrama sudah tertidur lelap.
Akhirnya, sembilan belas siswi tewas dalam insiden kebakaran yang terjadi pada 21 Mei 2023 itu.
Diketahui, kebakaran di sekolah berasrama yang berada di Kota Mahdia tersebut terjadi saat malam hari ketika lima pintu asrama dikunci.
Hal itu membuat banyak siswa perempuan terperangkap di dalam asrama saat api berkobar hebat.
Selain 18 siswi yang mayoritas penduduk asli, putra administrator asrama yang berusia lima tahun turut menjadi korban tewas dalam kebakaran itu.
Penasihat Keamanan Nasional Gerry Gouveia mengatakan, pada malam kejadian, 21 Mei 2023, lima pintu asrama dikunci oleh administrator asrama.
Hal tersebut sudah biasa dilakukan oleh administrator asrama guna mencegah para siswi menyelinap keluar pada malam hari.
Menteri Pendidikan Guyana Priya Manickchand mengatakan, sistem alarm sekolah dan upaya kesiapsiagaan kebakaran masih terus diselidiki.
Dikutip Tribunnewsmaker.com dari Aljazeera pada Sabtu, (3/6/2023), pihak kepolisian dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa penyelidikan mengungkapkan siswi tersebut diduga telah menyebabkan kebakaran hebat.
Polisi mengatakan siswi tersebut diduga murka lantaran tak terima ponselnya disita oleh ibu asrama dan seorang guru.
Sebuah surat kabar harian setempat juga melaporkan, remaja tersebut dihadirkan dalam pengadilan perdana di ibu kota Georgetown melalui video call pada Senin (28/5/2023).
Pengadilan menyebutkan bahwa ia akan ditahan di pusat penahanan remaja,