Berita Viral

MEMALUKAN! Bikin Konten Kritik Fasilitas Minim, Mahasiswi KKN UNP Diusir Warga, Kampus: 'Kebablasan'

Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswi KKN Universitas Negeri Padang diusir warga gegara bikin konten mengkritik fasilitas minim

Meskipun muncul klarifikasi dari berbagai pihak yang mencoba menjelaskan itu adalah leher bebek, warganet di China kadung tidak mempercayainya.

Seorang pengguna bahkan melakukan perbandingan mengenai gambar tengkorak tikus dan gambar benda yang viral.

Ilustrasi tikus (Francisco Martins via Kompas.com)

Warganet yang lain lebih menyukai untuk membuat meme, dengan memasangkan kepala tikus pada gambar tubuh bebek.

Dikutip dari Mothership.sg usai peristiwa ini, jumlah mahasiswa yang makan di kantin universitas menurun drastis.

Tak sedikit yang memilih untuk memesan dari luar atau makan di asrama daripada pergi ke kantin kampus.

Sementara itu mahasiswa yang lain mengaku mereka diminta pihak kampus untuk tak memberikan komentar apapun secara online.

Seorang ahli yang meneliti hewan pengerat selama 30 tahun mengatakan, jika gambar yang terlihat di video tersebut bukan rekayasa, maka menurutnya besar kemungkinan bahwa itu kepala tikus.

"Jika gambar itu tidak dipalsukan, itu menunjukkan gigi tikus putih di kepala tikus, sedangkan leher bebek tidak akan memiliki gigi seperti itu," kata ahli itu.

Meski demikian, menurutnya tetap ada kemungkinan video itu adalah rekayasa dengan menambahkan gigi melalui pengeditan komputer.

Namun ahli tersebut mengatakan, jika gambar itu asli, maka ia percaya 80 persen kemungkinannya adalah kepala tikus.

Beberapa waktu lalu, nilai saham sebuah restoran populer di China anjlok hingga 190 juta dolar atau sekitar Rp 2,8 triliun.

Kerugian ini disebabkan setelah seorang perempuan hamil menemukan bangkai tikus di dalam mangkuk sup yang hendak disantapnya.

Nilai saham restoran Xiabu Xiabu ini mencapai titik terendah selama setahun terakhir setelah foto bangkai tikus itu tersebar di media sosial.

Restoran yang berada di provinsi Shandong itu sempat menawarkan uang kompensasi kepada perempuan itu sebesar 5.000 yuan atau sekitar Rp 10,8 juta.

Situs berita Kankan News mengabarkan tawaran kompensasi itu ditolak karena suami perempuan itu menginginkan pemeriksaan kesehatan lengkap sebelum menentukan besarnya uang kompensasi.

Tuan Ma, suami perempuan hamil itu, juga menuding salah seorang staf restoran mengusulkan aborsi jika istri Ma khawatir akan kesehatan bayinya.

Staf restoran itu, ujar Ma, menawarkan uang 20.000 yuan atau sekitar Rp 43 juta untuk menjalankan prosedur aborsi.

Setelah tawaran kompensasi ini ditolak, restoran tersebut untuk sementara menghentikan operasinya.

Insiden ini terjadi pada 6 September 2018, ketika perempuan hamil itu datang ke restoran tersebut bersama keluarganya untuk makan malam bersama.

Saat itulah dia menemukan bangkai tikus dalam supnya setelah dia menyantap sup itu sebanyak beberapa sendok.

Foto bangkai tikus itu kemudian diunggah ke media sosial dan dengan cepat menyebar.

"Saya merasa mual. Saya tidak akan mencari makan di luar lagi," ujar seorang warganet.

"Xiabu Xiabu adalah salah satu restoran favorit saya dan selalu mengira mereka juga amat bersih...saya tak memercayai ini," ujar warganet lainnya.  (TribunPadang/Wahyu Bahar/TribunJatim/Ani Susanti)

Berita ini telah diolah dari artikel TribunPadang.com