Setelah itu, Poniman memberi tahu anak-anak agar tidak mendekati mayat bayi tersebut.
Sangadi, mendapat laporan dari Poniman, langsung mengintip ke titik tersebut untuk mengonfirmasi laporan yang didapat.
Setelah yakin bahwa itu adalah mayat bayi, Sangadi mengontak Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) untuk diteruskan ke Polsek Makasar.
"Kali Cipinang airnya mengalir terus. Semalam volumenya agak tinggi, jadi kemungkinannya mayat itu terbawa arus dari jauh," jelas Sangadi.
"Kalau air stabil, masih mungkin mayat dibuang di wilayah RT 006. Ini kayaknya dari luar RT 006, ditambah kondisi bayinya sudah busuk," sambung dia.
Baca juga: Penjual Kue Ini Ternyata Jebolan X Factor Indonesia, Dulu Di-bully Karena Miskin: Aku Dikucilkan
Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen mengatakan, pihaknya langsung menuju ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga setempat.
Setibanya di lokasi, Zen dan beberapa polisi lainnya langsung naik tangga dekat tanggul untuk mengonfirmasi laporan warga.
Beberapa warga yang bermukim di sekitar tanggul juga telah dimintai keterangan terkait penemuan mayat bayi yang usianya diperkirakan lebih dari tiga hari.
"Proses evakuasi dilakukan oleh Polsek Makasar dan Damkar Sektor Makasar," jelas Zen di lokasi, Selasa.
"Saat ini mayat bayi telah dibawa ke RS Polri untuk visum, dan kasus ditangani oleh Polsek Makasar untuk penyelidikan lebih lanjut," imbuh dia.
BERITA KRIMINAL LAINNYA! Bayi Kembar Diduga Dikubur Hidup-hidup, Berawal Temuan Kain Bercak Darah, Betapa Tega
Cinta terlarang berujung bui, pasangan selingkuh di Muna ditangkap polisi lantaran diduga membunuh bayi kembarnya.
Peristiwa keji itu terjadi di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara oleh anggota Polres Muna, Minggu (11/6/2023).
Bahkan, bayi kembar tersebut diduga dikubur hidup-hidup oleh ayahnya sendiri berinisial TRD (47) dari hasil perselingkuhan dengan tetangganya, FTR (39).
Alhasil kasus tersebut kini jadi sorotan khusus oleh Polres Muna.