Beberapa hari sebelum meninggal dunia, Muhammad Fajri dievakuasi petugas Damkar dan harus menjebol dinding rumah Fajri.
Proses evakuasi yang dramatis pun viral di media sosial.
Awalnya ia dibawa ke RSUD Tangerang untuk menjalani perawatan.
Ia kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan lebih intensif pada Jumat (9/6/2023).
Sebelum dievakuasi pula, tetangga kerap mendengar jeritan sakit Fajri yang tinggal bersama ibunya.
Semasa hidupnya pula, Fajri dikenal tak ingin merepotkan tetangga.
Baca juga: INNALILLAHI! Fajri, Pria Obesitas 300Kg Tutup Usia, Keluarga Pilu: Sempat Alami Gangguan Organ Dalam
Jerit Tangis Fajri
Sebelum menjalani perawatan di rumah sakit, Fajri kerap merintih kesakitan.
Tetangga sekitar rumahnya selalu mendengar Fajri menangis memecahkan keheningan malam.
Suara penderitaan yang datang dari rasa sakit dan ketidakberdayaan itu selalu terdengar.
Pukul 03.00 WIB, rintihan pria obesitas dengan berat kurang lebih 300 kilogram itu menembus tembok-tembok rumah sampai ke telinga tetanngganya.
Tidak mudah menghilangkan rasa sakit pria yang hanya hidup dengan ibunya yang juga tidak benar-benar sehat.
Fajri enggan berobat ke rumah sakit khawatir merepotkan tetangga karena berat badannya.
Baca juga: NASIB Fajri Pria Obesitas 300 Kg di Tangerang, Kulit Luka-luka, Dokter Kesulitan Suntik: Otot Tebal
Soal rintihan Fajri yang selalu terdengar setiap pukul tiga subuh, disampaikan oleh Acim, tetangga Fajri di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang.
Acim kaget mendengar tangisan itu. Dia pun menyadari bahwa suara itu adalah Fajri, pria obesitas yang tinggal di sebelah rumahnya.