Setidaknya ada sekitar 73 orang terjaring dalam razia di tiga lokasi praktek esek-esek itu.
Keberadaan LGBT tentu menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia yang masih kental dengan adat ketimuran
Namun, kini ancaman LGBT semakin nyata adanya bahkan kini sudah semakin terang-terangan.
Hal itulah yang menjadi perhatian Pemerintah Kota Pekanbaru sejak awal tahun 2023.
Baca juga: HEBOH! Aksi Womens March Kibarkan Bendera LGBT di Monas, Begini Respon Aparat: Kami Coba Dalami
Apalagi satu penyebab penambahan kasus HIV/AIDS di Pekanbaru disebabkan adanya prilaku lelaki seks lelaki (LSL).
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun menegaskan bahwa Satpol PP Kota Pekanbaru sudah kerap melakukan razia.
Razia biasanya dilakukan di lokasi terindikasi ada aktivitas LBGT.
Ia mengingatkan masyarakat akan bahaya keberadaan LGBT.
"Kita sudah sepakat bersama forkopimda beberapa waktu lalu"
"kita menggelar razia di lokasi terindikasi aktivitas LBGT," tegas Muflihun seperti dikutip dari Tribunpekanbaru.com.
Dirinya menyebut bahwa saat ini dalam razia masih dilakukan upaya persuasif.
Ia mengingatkan para guru di sekolah agar ada pola pendidikan kerohanian atau lewat pendekatan keagamaan.
Pendekatan ini untuk menjauhkan pengaruh anak-anak dan remaja dari paparan LBGT.
Ia memgaku harus ada langkah antisipasi sejak dini terhadap pengaruh LGBT.
Baca juga: We Are LGBT Aldi Taher Mendadak Pamer Foto Peluk Mesra Sesama Jenis, Sang Istri Terjebak: Ketipu
"Kita semua tentu tidak ingin bencana terjadi di Pekanbaru,"
"maka kita ajak peran serta masyarakat dan orangtua agar memperhatikan pergaulan anak," ulasnya.
Dirinya menyadari tidak bisa mengetahui secara pasti pelaku LBGT.
Namun ia banyak mendapat informasi terkait keberadaan LGBT di Kota Pekanbaru.
(Tribunnewsmaker.com/Candra/Wartakotalive.com)