Berita Kriminal

ASTAGFIRULLAH! Ancam Korban dengan Guna-guna, Oknum Guru Ngaji di Cianjur Diduga Setubuhi 4 Santri

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang tua dan pengacara korban saat meminta bantuan pendampingan ke P2PT2A Cianjur

Diketahui, korban mendapatkan pelecehan sebanyak 4 hingga 5 kali.

"Dari pengakuan korban pelecehan seksual yang dilakukan pelaku mulai dari membuka baju hingga meraba tubuh korban setiap korban bisa mendapat pelecehan lebih dari sekali, 4 hingga 5 kali," terangnya.

Dasuki melanjutkan, pelecehan seksual yang dilakukan oknum pengajar itu terjadi dalam rentang waktu 2020 hingga 2023.

Baca juga: TEGA Bunuh Putrinya, Ayah di Kediri Ternyata Sempat Rudapaksa Korban, Kepala Dibenamkan ke Bak Mandi

Ilustrasi rudapaksa terhadap wanita. (hoy.com/Colombiareports.com)

Ada kejanggalan yang membuat Dasuki terheran dalam kasus ini.

"Yang cukup aneh adalah para santriwati yang menjadi korban ini tidak ada riwayat sakit,

"Tapi di situ sering pingsan, saat pingsan setengah sadar korban merasa diraba-raba tubuhnya hingga pada alat vital," imbuhnya.

Dia berujar, korban yang melapor ada statusnya sudah alumni.

Korban kini telah keluar dari ponpes tersebut.

Sehingga, diharapkan bisa membuka keberanian korban lainnya yang masih belajar di pesantren tersebut.

"Harapannya, para santriwati yang masih belajar dan menjadi korban punya keberanian untuk melapor, dan kejadian itu tidak terulang," pungkasnya.

(TribunJabar.id/Fauzi Noviandi)

Diolah dari berita tayang di TribunJabar.id