"Sedangkan untuk rekan pelaku inisial AG masih DPO ," tuturnya.
Ia mengungkapkan, sebelumnya pelaku menjalankan aksinya pada Rabu (23/8) pukul 06.30 WIB.
"Pada pukul 13.30 WIB, ketika pulang sekolah ibu korban menantikan anaknya pulang kerumah," ujarnya.
Baca juga: SIASAT LICIK Kyai Ponpes di Semarang Cabuli Santriwati, Edit Fotonya bareng Ulama Kondang:Biar Yakin
Namun, setelah ditunggu, sang anak tidak kunjung tiba di rumah.
"Sehingga sang ibu memutuskan untuk mencari di rumah keluarga korban, yang berada di Kampung Gelombang Panjang, Kecamatan Kasui, tempat yang biasanya korban singgah, namun korban tidak ada," jelasnya.
Kemudian, ibu korban mendapatkan kabar bahwa korban dibawa seorang pemuda yang berinsial AG.
"Ibu korban lalu memutuskan untuk melapor ke kepala kampung," singkatnya .
"Setelah itu, sang ibu mendatangi rumah AG di Kampung Gistang, namun di rumah tersebut tidak ada orang," sambungnya.
Beberapa waktu kemudian Ibu korban mendapatkan kabar, bahwa korban dibawa oleh teman AG yang berinsial SH.
"Atas kabar tersebut, korban bersama SH ditemukan sedang berdua di kediaman SH di Kampung Gistang Kecamatan Umpu Semenguk, Way Kanan," katanya.
Baca juga: SIASAT LICIK Pimpinan Ponpes Lebak 4x Cabuli Santri, Pura-pura Mengobati: Korban Perih saat Kencing
Setelah diinterogasi, menurut keterangan korban, saat pulang sekolah, korban dijemput oleh AG di Kasui.
"Lalu korban ini membawa ke Kecamatan Baradatu. Sampai di kebut sawit yang berada di pinggir jalan, AG berhenti dan mengancam korban akan memukulnya apabila tidak mengikuti kehendaknya," ucapnya.
AG membawa korban ke rumah SH, lalu korban ditinggalkan oleh AG dengan alasan akan menjemput temannya.
"Pada saat berada di rumah tersebut, di situlah SH merudapaksa korban juga," lanjutnya.
Atas peristiwa yang dialami, korban marasa takut terhadap pelaku.