Berita Viral

Dicampakkan Keluarga, Lansia di Nunukan Ingin Tinggal di Kantor Polisi: 'Saya Mau Mati di Polsek!'

Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SOSOK La Hasim, lansia di Nunukan minta mau tinggal di kantor polisi, ingin mati di polsek, dicampakkan keluarga

"Beliau rajin ibadahnya, tapi tidak lihat tempat. Beliau shalat di depan pintu Kapolsek, di depan penjagaan. Kalau ditegur marah, dan memang beliau mudah marah orangnya," ujarnya.

"Kakek La Hasim ini, dulunya juga seorang guru mengaji yang terkenal galak," imbuhnya.

Justru karena sikap temperamen yang mudah marah ke orang orang sekitar jugalah yang membuat para anggota Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) di Nunukan, berpikir ulang untuk menampungnya.

Hal tersebut, terungkap ketika polisi mencoba melakukan komunikasi dengan KKST Nunukan.

Sudah pernah dipulangkan

La Hasim juga selalu marah, jika polisi menawarkannya untuk pulang kampung dan bertemu keluarganya di Buton.

Menurut La Hasim, hubungan kekeluargaannya tidak baik, sehingga ia akan bereaksi keras ketika ada yang menyinggung soal keluarganya di kampung.

"Biar siapa orangnya, kalau bilang mau antar dia pulang, mengamuk itu beliau. Polisi dibentaknya, dimarahi, ndak ada urusan dia." ujarnya.

"Kalimatnya juga kasar sekali, itu juga yang buat anggota KKST yang pernah menampungnya menyerah," kata Barasa.

Menimbang perlunya tindakan lebih lanjut terhadap La Hasim, polisi lalu membawanya ke Dinas Sosial.

Ternyata, Dinas Sosial juga pernah mengurus La Hasim, terbukti kepemilikan KTP dan BPJS.

Barasa menjelaskan, Dinas Sosial sempat mengurus kepulangan La Hasim.

Namun tak lama kemudian, terdengar kabar La Hasim sudah kembali ke Nunukan.

"Kita serahkan kembali beliau ke Dinas Sosial. Ada rencana untuk menempatkannya di Panti Jompo, Tanjung Selor. Tapi hal itu masih harus dirapatkan," kata Barasa.

Artikel ini diolah dari Kompas.com