TRIBUNNEWSMAKER.COM - Peristiwa tak menyenangkan dialami Bombom (45), seorang buruh angkut di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Utara, karena mengalami luka setelah dianiaya temannya sendiri.
Bombom mendatangi Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) dalam kondisi leher berlumuran darah, Senin (30/10/2023) malam.
Kepada petugas, ia mengaku ditusuk oleh temannya sesama buruh, BA (37) karena berkelahi akibat pengaruh minuman keras.
Kapolsek KSKP, Iptu Rizal Muhammad mengatakan, korban dan pelaku saling mengenal dan sama-sama bekerja sebagai buruh lepas di pelabuhan Tunon Taka, Nunukan.
‘’Latar belakang kejadian, keduanya sama sama mabuk dan ada ucapan yang menyinggung perasaan pelaku,’’ujarnya, Rabu (1/11/2023).
Melihat kondisi korban yang masih berlumuran darah dengan luka robek di bagian leher, tepatnya di belakang telinga, polisi segera melarikan Bombon ke puskesmas.
Dari puskesmas, korban dirujuk ke RSUD Nunukan untuk menerima perawatan intensif, sekaligus untuk menjahit lukanya yang terbuka.
Belum sempat dijemput polisi, pelaku BA datang ke Mapolsek KSKP untuk menyerahkan diri.
Dari penuturan BA, peristiwa penikaman terjadi karena ia dalam kondisi mabuk dan tidak terkontrol.
Di malam kejadian, keduanya sama sama minum di salah satu gang kecil di Jalan Muhammad Hatta, Nunukan Timur.
Ada dua kelompok yang sama sama menikmati miras. Korban berada di kelompok berbeda dengan pelaku.
"Di kelompok korban, ada seafood-nya. Datanglah pelaku bertanya bolehkah ikut makan seafood. Dijawab korban boleh-boleh saja, asal dimakan sekalian kulitnya. Kalimat itulah yang memicu ketersinggungan pelaku,’’ kata Rizal.
Cekcok mulut terjadi, dan berakibat perkelahian tangan kosong antar dua kelompok tersebut.
Ketegangan sempat mereda. Namun pelaku yang masih emosi, pergi ke rumah saudara iparnya yang berada tak jauh dari lokasi kejadian untuk mengambil pisau dapur.
Saat pelaku kembali ke lokasi kejadian, perkelahian adu jotos ternyata kembali terjadi.