“Saya sendiri tidak hadir karena pada waktu yang sama ditugaskan mewakili TKN Prabowo-Gibran dalam acara Indonesia Economic Forum yaitu the IEF Presidential Dialogue: State of the Nation, yang diselenggarakan di the Habibie & Ainun Library di Jakarta,” kata Dradjad.
Berdasarkan notulen internal TKN Prabowo-Gibran, menurut Dradjad, rapat tersebut dibuka Ketua KPU Hasyim Asy’ari.
Setelah itu dilanjutkan dengan paparan dari KPU mengenai tanggal, tempat, tema, format acara, desain dan susunan acara debat.
Setelah itu perwakilan setiap paslon diberi kesempatan menyampaikan masukan atau usulan.
Menurut Dradjad, perwakilan Anies-Muhaimin menyampaikan beberapa masukan atau usulan.
Salah satunya berbunyi kira-kira sebagai berikut: “Agar dalam setiap sesi debat, capres dan cawapres hadir bersama, pembagian waktu atau porsi berbicara silakan diatur oleh KPU”.
“Usulan ini disampaikan oleh seorang Ibu dari perwakilan Anies-Muhaimin dan dikuatkan oleh rekannya. Notulis kami tidak mengetahui nama keduanya tapi saya yakin KPU mempunyai daftar hadir, atau mungkin rekaman dari rapat tersebut,” papar Ketua Dewan Pakar PAN ini.
Baca juga: 5 Tema Debat capres Cawapres, Pemberantasan Korupsi Jadi Pembuka, Jawaban Siapa yang Menjanjikan?
Ketika perwakilan Prabowo-Gibran mendapat giliran berbicara, menurut Dradjad, Burhan menyampaikan beberapa masukan atau usulan.
Salah satunya adalah menyetujui usulan dari perwakilan Anies-Muhaimin di atas.
“Dengan demikian, jelas dan gamblang bahwa Presiden Jokowi sama sekali tidak melakukan intervensi urusan debat kepada KPU. Bahkan saya pribadi meyakini Beliau tidak mengetahui tentang adanya usulan tersebut,” kata Dewan Pengarah Relawan PAS-Gibran ini.
Merujuk notulen internal TKN Prabowo-Gibran, menurut ekonom senior INDEF ini, usulan format debat tersebut datangnya justru dari tim Anies-Muhaimin.
Karena itu, Dradjad mengaku terkejut membaca bahwa capres Anies Baswedan terkejut.
“Merujuk notulen internal kami, tim Anies sudah berbicara dan bahkan yang mengusulkannya,” ungkap Dradjad.
Dradjad mengaku sangat menjunjung tinggi check and recheck, sehingga ia menyarankan agar pasangan Anies-Muhaimin mengonfirmasinya kepada tim Anies-Muhaimin sendiri.
Khususnya mereka yang hadir dalam rapat di atas. Dengan demikian, segala sesuatunya menjadi jelas dan gamblang.