Saat itu, karena keduanya merasa tersudut, akhirnya lari menuju belakang rumah tetapi diadang sekelompok orang serta terjadilah insiden penikaman.
Sementara itu, wanita berinisial WA menuturkan sempat mendengar korban R berteriak 'saya sudah luka'.
Korban R sempat dilarikan ke puskesmas, tetapi pihak puskesmas menyatakan bahwa korban R telah meninggal dunia.
LS dan LH juga sebelumnya menerima perawatan di Puskesmas Gerak Makmur lalu dirujuk ke Rumah Sakit Buton Selatan.
Keluarga LS memilih merawat LS di rumah hingga akhirnya dipulangkan.
Sementara, LH tetap dirujuk ke Rumah Sakit Buton Selatan.
Kasat Reskrim Polres Buton, IPTU Busrol Kamal mengungkapkan pascaterjadinya pengeroyokan tersebut terjadi pemblokiran jalan di pertigaan Warope-Tira-Baubau oleh beberapa orang warga.
"Jadi ada pemblokiran jalan di pertigaan Warope-Tira-Baubau oleh beberapa orang warga," ungkapnya.
Kemudian, pihaknya sedang mendalami kasus tersebut, melihat dua korban yang saat ini masih dalam perawatan penyembuhan terhadap luka-luka yang diderita.
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda di Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara ditemukan tewas di bawah kolong rumah warga usai menghadiri acara joget, Rabu (13/12/2023) dini hari.
Peristiwa yang terjadi di Desa Gerak Makmur, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara ini, tidak hanya menewaskan seorang pemuda, tetapi juga terdapat dua korban lainnya yang menderita luka tusuk hingga harus dirawat.
Korban masing-masing berinisial R, LH dan LS.
(TribunnewsSultra.com/Laode Ari)
Diolah dari berita tayang di TribunnewsSultra.com