Saat itu, Tini juga kedapatan membawa uang tunai saat terjaring razia sebelumnya.
Bahkan, ia menyimpan hartanya saat itu di pinggang kanannya.
"(Sebelumnya) Pernah itu ditemukan uang tunai juga, tetapi untuk buku tabungan segala macem karena selalu menyimpan di pinggang sebelah kanannya itu dijait, jadi yang kedua itu kita tidak sampai melakukan pengecekan ke arah situ, kita hanya melakukan penghitungan uang. Terakhir itu sekitar Rp 8 Juta," kata Dody Wahyudin.
Lalu, uang sebesar Rp 8 juta itu, kata Dody Wahyudin dibelikan motor hingga hewan ternak.
"Jadi informasinya uang itu dibelikan sepeda motor, dibelikan ternak kambing di kampungnya di Kabupaten Bogor," kata Dody Wahyudin.
Menurutnya, dengan melihat harta Tini, pengemis tersebut tidak termasuk golongan wanita miskin.
Bahkan, Tini juga memiliki sebuah rumah yang baru saja dibangunnya.
Selain itu, pengemis tersebut memiliki tiga unit sepeda motor.
"Kalau dilihat dari assesmemt yang kedua (sebelumnya), perekonomiannya cukup mapan.
Karena untuk sepeda motor pun ada tiga, rumahnya juga baru beres dibangun, ada hewan ternak juga.
Dan sebenarnya ibu ini boleh dikategorikan bukan yang tergolong fakir miskin, tetapi memang profesi dan emang kelihatannya ada pembiaran dari keluarga," kata Dody.
Lalu, untuk cek sebesar Rp 1,3 miliar milik Tini, pihak Dinsos Kota Bogor masih berupaya untuk menganalisanya.
"Kita tidak bisa menyimpulkan cek itu aktif atau tidak.
Kita belum melakukan validasi ke bank swasta tersebut," kata Dody Wahyudin kepada wartawan, Kamis (27/4/2023).
Selain itu, menurutnya pihaknya cukup kesulitan untuk berkomunikasi dengan Tini.