Pembicaraan di Kairo akan berpusat pada "cara untuk mengakhiri agresi Israel terhadap rakyat kami," kata seorang pejabat Jihad Islam.
Delegasi tersebut akan menegaskan kembali posisi Jihad Islam, bahwa dalam setiap pertukaran sandera harus menjamin pembebasan semua w
arga Palestina yang dipenjara di Israel "setelah gencatan senjata tercapai," sambung dia.
Hamas dan Jihad Islam diyakini masih menyandera lebih dari 100 sandera dari 240 sandera yang mereka tangkap saat menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.
Juru Bicara IDF Juga Akui Kesulitan
Sementara itu, Juru Bicara IDF, Daniel Hagari, juga mengakui Israel sedang menghadapi "perang yang kompleks dan rumit."
"Kami menemukan jaringan terowongan di Jabalia dan menemukan mayat tiga tentara dan warga sipil yang diculik," kata dia, dilansir AlJazeera.
"Kami terus memperdalam operasi militer kami di Khan Younis."
"Hamas tidak bisa dihancurkan tanpa ada korban jiwa di antara kami," imbuhnya.
Lebih dari selusin tentara Israel tewas dalam pertempuran selama beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, IDF mengatakan seorang perwiranya tewas di Jalur Gaza utara.
IDF mengonfirmasi terbunuhnya seorang perwira di batalion ke-79 yang bernama Mayor Aryeh Rein yang berusia 39 tahun.
Kematian Mayor Rein menjadikan total anggota IDF yang tewas dalam pertempuran selama akhir pekan menjadi 15 orang.
Diketahui, sebagian besar warga Israel masih mendukung tujuan negaranya untuk menghancurkan kemampuan pemerintahan dan militer Hamas, serta membebaskan 129 tawanan lainnya.
Dukungan tersebut sebagian besar tetap stabil meskipun ada peningkatan tekanan internasional terhadap serangan Israel, melonjaknya angka kematian, dan penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kalangan warga Palestina.