Meski sempat berusaha kabur, namun E kembali melakukan rudapaksa hingga korban tidak berdaya.
"Setelah pertama, dia mandi, saya mau keluar kamar tapi tidak tau cara buka pintu kamarnya," tuturnya.
E kemudian mengantar korban pulang dan mengancam agar tidak menceritakan kasus rudapaksa yang dialami.
Selang beberapa bulan, E mengajak A bertemu lagi namun ditolak karena masih trauma.
"Dia ada ngajak ketemu lagi, tapi saya tidak mau, bahkan dia pernah bilang mau ngajak nikah, tetapi saya bilang tidak mau karena mau sekolah saya bilang," ucapnya.
Korban kemudian merasa janggal karena tidak datang bulan, setelah dicek dirinya hamil.
Korban menceritakan kasus rudapaksa ke orang tuanya, sehingga kasus ini dilaporkan ke kepolisian.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunPontianak.com/Ferryanto)
Diolah dari artikel di Tribunnews.com