Berita Viral

Tantangan Viral, Tenggak Sirup 2 Botol Demi Dapat Uang 2 Juta, Dokter Ingatkan Bahaya Mengerikan

Editor: Sinta Manila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menenggak sirup dua botol sekaligus demi uang Rp 2 juta, viral di media sosial TikTok.

"Asupan lonjakan gula amat tinggi sesaat, menyebabkan gangguan energi yang tiba-tiba melonjak dan anjlok," ujar Tan pada Kompas.com, Rabu (27/12/2023).

Hal ini menurutnya terjadi karena insulin "kerepotan" untuk menekan lonjakan gula darah yang terjadi secara tiba-tiba.

"Risikonya bisa gangguan fokus, hingga kesulitan tidur," ujarnya.

Cek kadar gula darah (© syda-production)

Ia menjelaskan, jika hal tersebut terus diulangi, maka risikonya insulin akan resisten dan risiko diabetes dapat muncul bersamaan dengan sindrom metabolik.

Menurutnya, jika dilakukan terus-menerus, asupan manis dapat membuat kecanduan hingga membawa dampak ke organ seperti ginjal dan hati.

Karena risiko ini, pihaknya menyayangkan adanya challenge viral meminum sirup dua botol sekaligus tersebut.

"Di negara maju lucu-lucuan gaya TikTok yang membahayakan kesehatan disorot pemerintah dan dikecam masyarakat yang melek literasi sebab takutnya ditiru anak-anak.

Jadi tanggung jawab moral dipertanyakan," ucapnya.

Bahaya meski hanya sekali

Terpisah, dosen Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Anna Vipta Resti mengatakan, saat meminum sirup dua botol sekaligus, potensi bahaya paling utama muncul adalah dari kandungan gulanya.

Ia menjelaskan, dua botol sirup, masing-masing 460 mililiter, bisa mengandung sekitar 920 gram gula.

"Hampir 1 kilogran gula (dalam dua botol), padahal Kemenkes selalu menyosialisasikan untuk membatasi asupan gula 50 gram atau setara 4 sendok makan dari seluruh jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi sehari," kata Anna pada Kompas.com, Rabu (27/12/2023).

Ia mengatakan, tindakan ini bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes, hipertensi, dan obesitas walaupun tindakan meminum sirup dua botol sekaligus ini hanya dilakukan sekali.

"Tetap risiko penyakitnya meningkat walau hanya konsumsi sekali, apalagi tidak tahu apakah sebelumnya sudah punya risiko penyakitnya," ujar dia.

Artikel diolah dari Kompas.com