Berita Viral

Kerabat Curhat Ungkap Fakta Alberto Tanos, Sekolah di IMI Swiss, Anak Konglomerat Tapi Merakyat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CUCU 9 NAGA DITIKAM - Kolase potret Alberto Tanos dan papan bunga dari sekolahnya di Swiss. Alberto Tanos tengah menempuh pendidikan di Swiss sebelum tewas ditikam

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kepergian Alberto Tanos cucu '9 Naga' di Sulawesi Utara tengah jadi perbincangan.

Pemuda berusia 18 tahun ini tewas ditikam dua pria setelah memergoki pacarnya sedang pesta miras bersama mereka.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa (5/8/2025).

Wafatnya Alberto Tanos meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Sejumlah kerabat membagikan cerita dan kebaikan tentangnya melalui unggahan di media sosial.

Seorang pengguna Facebook bernama Joanita Johanes, mengaku sebagai teman dekat keluarga Alberto.

Baca juga: Daftar Tokoh Kirim Bunga hingga Melayat Alberto Tanos Cucu 9 Naga Sulut, Ada Adik Presiden Prabowo

Dalam postingan Facebook yang ia unggah pada Rabu (6/8/2025), Joanita Johanes menunjukkan sejumlah foto dari prosesi malam penghiburan Alberto Tanos.

CUCU 9 NAGA DITIKAM - Kolase potret Alberto Tanos dan papan bunga dari sekolahnya di Swiss. Alberto Tanos tengah menempuh pendidikan di Swiss sebelum tewas ditikam (Facebook)

Di unggahan itu, Joanita juga bercerita soal sosok Alberto semasa hidupnya.

Joanita menyebut Alberto sosok anak yang rendah hati, mau berteman dengan siapa saja meski ia anak orang kaya.

"Cucu Joel ini istimewa..teman temannya (teman pergaulannya di Swiss itu beda) yang di Swis dari golongan orang-orang crazy rich. 

Di Swiss, ma'am lihat dia semakin gentleman, contoh kecil  bantuin angkat koper omanya dan aunty nya Marga serta saya...yang di Manado tidak akan pernah dilihat orang lain, atau mampu hidup berhemat dan mandiri setrika bajunya sendiri.

Sedari kecil Joel  mampu bergaul dengan setiap kalangan orang..orang miskin atau kaya tidak dipandang rendah olehnya bahkan dia saaangat bantu orang berkekurangan. Semua sekeluarga mereka seperti itu!" tulis Joanita menuliskan kesaksian.

Joanita juga menyayangkan Alberto Tanos harus meninggal dengan cara yang tragis.

"Oh Tuhan! Saya sangat menyesalkan akhir hidupnya seperti ini.

Perayaan ulang tahunnya tahun lalu sangat sederhana yg biasanya tiap tahun sangat sangat mewah, Joel menginginkan justru nggak perlu merayakannya,  dia membatalkan semua yg Oma dan Aunty nya sudah booking di Swiss," lanjutnya.

Halaman
123