“Karena merasa sakit, saya meminta suami pulang ke rumah. Suami saat itu kerja, dia bilang menyelesaikan kerjaannya dulu,” ucap Thiny.
Sekitar pukul 22.00 WIB, Thiny kembali merasa kesakitan, lalu menelepon lagi suaminya. Thiny merasa akan segera melahirkan.
Baca juga: CEMBURU BUTA! Suami di Kuningan Nekat Bacok Istri, Sempat Kabur, Pelaku Terpaksa Ditembak Kakinya
“Saya disuruh menunggu sebentar lagi,” ujat Thiny.
Menurut Thiny, pukul 23.00 WIB korban memberitahu telah bersiap-siap pulang ke rumah. Namun, hingga pukul 01.00 WIB korban tak kunjung sampai rumah, bahkan nomor ponsel tidak aktif.
“Awalnya saya pikir, oh mungkin masih di perjalanan, tapi sampai tengah malam tidak ada kabar,” ungkap Thiny.
Didatangi polisi
Setelah lama menunggu dengan bercampur cemas, mendadak rumah Thiny didatangi sejumlah orang mengaku polisi.
Orang tersebut memintanya ke rumah sakit tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Setibanya di rumah sakit, Thiny sudah melihat suaminya terbujur kaku dengan sejumlah luka bacok di badan.
“Saya takut. Saya hamil. Saya sendirian. Setelah 18 hari suami saya meninggal, anak kami lahir,” ungkap Thiny.
Pelaku 2 orang
Dalam penyelidikan hampir 2 bulan, 2 orang pria berinisial MI (21) dan AL (22) asal Jalan Veteran Pontianak ditangkap. Keduanya diduga sebagai pelaku.
Dalam proses penangkapan, salah satu tersangka MI meninggal dundia ditembak polisi. Sementara AL menjalani proses persidangan.
“Hakim memvonis pelaku yang masih hidup penjara 8 tahun. Saya rasa ini tidak adil. Saya minta hukuman pelaku setimpal,” minta Thiny.
Jaksa banding