TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang kakek bernama Muharam Awang (79) mencuri perhatian khalayak ramai karena berhasil lulus S3.
Muharam Awang diketahui lulus di usia 79 tahun dengan gelar PhD pada November 2023 lalu.
Seperti diketahui, Muharam bahkan harus bolak-balik dari rumahnya di Melaka ke kampus UKM di Kota Bangi.
Baca juga: SOSOK Vladyslav Zalistovskyi, Pilot Tempur Sejati yang Gugur Membela Ukraina, Berusia 23 Tahun
Padahal jarak rumah ke kampus itu diketahui lebih dari 100 kilometer.
“Awalnya saya menghadapi banyak masalah terutama memakai komputer." ungkapnya, dikutip dari World of Buzz.
"Itu sulit,” lanjutnya.
Ia juga harus meminta bantuan anaknya yang tinggal di Batu Pahat, Johor, untuk mengetik disertasi dari penelitiannya.
Kendala lainnya adalah Muharam menderita katarak.
Sebagai informasi, Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu.
Padahal dia harus membaca sejumlah literatur untuk melakukan penelitian.
Baca juga: Calon Suami Pesan PSK Online, Wanita Ini Langsung Putuskan Pertunangan: Dia Pilih Tante-tante Anak 2
“Mata saya kabur dan saya tidak bisa membaca ketika menyelesaikan disertasi." bebernya.
"Saya operasi pengangkatan katarak pada Mei lalu (2023) dan setelah penglihatan kembali, saya bisa menyelesaikan disertasi,” terangnya.
Sebelum meraih gelar doktor, Muharam Awang adalah guru sekolah kelas 6.
Dia pensiun menjelang tahun-tahun terakhir kariernya.
Dr Muharam Awang kini menyatakan, ia sangat berterima kasih kepada istri dan anak-anaknya yang selalu mendukung.
SOSOK Haji Sukadi, Wisudawan Usia 56 Tahun, Didampingi 3 Istri Cantiknya: Beberkan Resep Hidup Rukun
Inilah sosok Haji Sukadi, pria berusia 56 tahun yang baru saja lulus dari jenjang S1-nya didampingi oleh ketiga istrinya.
Terus menjadi sorotan publik lantaran mampu, hidup berdampingan dengan ketiga istrinya, Haji Sukadi membongkar rahasianya.
Diketahui, Haji Sukadi merupakan pria asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Diketahui ia menempuh pendidikan sarjananya di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani Klaten.
Sukadi mengambil jurusan Administrasi dan Bisnis.
Wisuda di usia yang tak lagi muda, Haji Sukadi ternyata berprofesi sebagai bos cor logam.
Ia oleh warga desa dikenal sebagai pengusaha pengecoran logam yang didirikan pada tahun 1986 silam.
Meskipun sibuk bekerja, Haji Sukadi tidak lupa memperhatikan pendidikan.
Usia tidak membatasi Haji Sukadi untuk terus belajar selama 4 tahun lamanya di kampusnya.
Ia meraih gelar S.A.B dan melangsungkan wisuda di Tjokro Hotel, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Selasa (25/7/2023).
Baca juga: DICAP PEMBOROSAN, Wisuda TK-SMA Dihapus? Gibran Raka Beri Respon Menohok: Kalau Kemahalan, Lapor!
Hal yang lebih mencuri perhatian dari Haji Sukadi adalah ternyata ia hidup rukun bersama tiga orang istrinya.
Ketiga istrinya bernama Tumiyem, Agusriyanti, dan Ida Susilowati bahkan kompak hadir untuk mendampingi acara wisuda suami mereka.
Terungkap, dari ketiga istrinya itu Haji Sukadi telah memiliki 18 anak.
Tentu saja banyak yang penasaran bagaimana ketiga istri Haji Sukadi bisa hidup rukun.
Haji Sukadi pun membagikan resep bagaimana bisa hidup rukun dengan keluarga besarnya.
"Kuncinya pasrah tawakal saja sama Allah, akhirnya Allah akan menolong kita," ucapnya, dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (28/7/2023).
Baca juga: Kebanggaan Gue! Tangis Haru Sopir Truk Anaknya Wisuda Lulus Cumlaude, Kerja Keras Berbuah Hasil
Haji Sukadi melanjutkan ceritanya, ia pertama kali menikah pada tahun 1987.
Kala itu ia mempersunting gadis bernama Tumiyem yang kini berumur 52 tahun.
Berselang 22 tahun kemduian, Haji Sukadi memutuskan untuk berpoligami.
Ia kemudian menikahi wanita bernama Agusriyanti pada tahun 2001.
Baca juga: ALHAMDULILLAH Video Sol Sepatunya Copot Saat Wisuda Viral, Siswa SMK Banyumas Kini Ditawari Jadi TNI
Sementara istri ketiga Haji Sukadi bernama Ida Susilowati ia nikahi pada tahun 2003.
Dari hasil pernikahan tersebut, Haji Sukadi dikaruniai 18 orang anak dan 2 cucu.
Anak-anak Haji Sukadi paling kecil berusia 4 tahun dan paling besar usia 31 tahun.
Anak pertama Haji Sukad diketahui kuliah S3 di Malaysia sementara anak keduanya ada di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Istri izinkan berpoligami
Istri pertama Haji Sukadi, Tumiyem menceritakan, suaminya saat ingin berpoligami meminta izin kepadanya.
Saat itu, pernikahan Tumiyem dengan Haji Sukadi sudah dikaruniai dua orang anak.
Tumiyem mengaku ikhlas dengan keputusan suaminya menikah lagi.
Ia sudah menerima hal tersebut sebagai suratan takdir di hidupnya.
"Saya menerima sak dermo saja (menerima ikhlas), mungkin sudah qodar (ketetapan) saya," katanya, dikutip dari TribunSolo.com.
Tumiyem menyebut, kehidupan rumah tangganya dengan istri-istri Haji Sukadi berjalan rukun.
Meskipun ketiga istrinya tinggal di rumahnya masing-masing.
Rumah masing-masing istri Haji Sukadi saling berdampingan.
Haji Sukadi juga bisa berbuat adil kepada ketiga istrinya.
Bahkan, mereka bisa bekerja bersama memajukan usaha pengecoran logam milik Haji Sukadi.
"Selama ini adil, kerja bareng-bareng, semua bareng. Sering kumpul," ujar Tumiyem.
Pendidikan itu penting
Bagi Haji Sukadi, pendidikan penting dan tidak boleh dilupakan.
Ia bisa menyelesaikan jenjang S1 nya karena ada dorongan dari keluarganya.
Haji Sukadi berharap dirinya bisa menjadi teladan untuk ke-18 anaknya.
"Juga biar jadi motivasi anak-anak semangat sekolah semua," katanya.
Haji Sukadi mengingatkan, dengan pendidikan bisa sukses di dunia dan di akherat.
"Supaya jadi anak sukses dunia akhirat dan jadi anak yang alim dan faqih," tandasnya.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com