Mesir, Qatar dan Amerika Serikat mensponsori upaya untuk mencapai penghentian sementara kedua dalam pertempuran di Gaza.
Jeda pertama dicapai pada November tahun lalu, yang berujung pembebasan 105 tahanan yang ditahan oleh Hamas, termasuk 81 warga Israel, 23 warga negara Thailand dan satu warga Filipina, serta 240 tahanan Palestina.
Sejak 7 Oktober tahun lalu, tentara Israel telah melakukan perang destruktif di Jalur Gaza, yang mengakibatkan 25.700 korban jiwa dan 63.740 orang terluka, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, kata pihak berwenang Palestina.
Bombardemen Israel juga menyebabkan kehancuran besar-besaran serta bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut badan dan lembaga PBB.
Artikel diolah dari Tribunnews.com