”Dokter bilang enggak ada alternatif lain, hanya operasi. Meskipun saya ragu anak umur tujuh hari, kok, dioperasi,” katanya.
Menurut Afner, operasi tersebut berjalan lancar.
Namun, setelah itu, Afner mulai melihat keanehan.
Sebab, sesudah operasi, anaknya tidak dimasukkan ke dalam inkubator atau ruang unit perawatan intensif (ICU).
AB hanya ditempatkan di kamar biasa sehingga Afner dan istrinya bisa tetap melihat bahkan menyentuhnya.
Baca juga: DETIK-DETIK Nanie Darham Meninggal saat Sedot Lemak, sempat Drop, Diduga Malpraktik: Habis Rp300Juta
”Saya catat setidaknya ada lima kali selang oksigennya lepas dan monitor jantung mati, tetapi tunggu diprotes baru datang (perawat dan dokter) dan diurus,” kata Afner.
Afner memaparkan, pada Senin (22/1/2024), dokter datang untuk memeriksa AB.
Saat itu, kondisi AB sedang rewel, tapi sudah membuka mata dan mulai berinteraksi.
Dokter lalu mengatakan AB mulai membaik dan meminta istri Afner untuk menyusui AB.
Hal itu pun dituruti oleh istri Afner.
Namun, sehari setelahnya, kondisi AB berubah. Pada Selasa (23/1/2024) malam, Afner melihat selang oksigen AB lepas lagi.
”Perban di perutnya juga lepas. Saat itu, saya minta tolong adik lapor ke direktur rumah sakit." jelasnya.
"Itu juga saya marah-marah dulu baru anak saya dilihat,” kata Afner.
Afner menambahkan, pada Rabu (24/1/2024) siang, dirinya mencium bau tidak sedap saat mencium anaknya.
AB kemudian dibawa ke ruang ICU.