Padahal, saat ini kerangka perundingan untuk membebaskan sandera yang tersisa telah memperlihatkan kemajuan selama beberapa minggu terakhir, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Kesepakatan pembebasan sandera adalah fokus utama dari percakapan telepon selama 45 menit antara Biden dan Netanyahu pada hari Minggu (11/2/2024).
Biden mengatakan kepada Netanyahu bahwa kemajuan di Gaza tidak boleh dilanjutkan jika tidak ada rencana yang "kredibel".
Hal itu ditujukan untuk keamanan warga Palestina yang ada di Gaza selatan, kata Gedung Putih.
Sekitar 1,4 juta warga Palestina memadati Rafah, banyak yang tinggal di tenda-tenda sementara makanan, air dan obat-obatan semakin langka.
Dikutip dari Al Jazeera, mediator telah mengadakan perundingan baru di Kairo, Mesir untuk menghentikan sementara pertempuran.
Selain itu, pembebasan sandera sebanyak 132 orang yang menurut Israel masih di Gaza, juga menjadi pembicaraan dalam perundingan tersebut.
Hamas menyandera sekitar 240 sandera pada 7 Oktober, menurut otoritas Israel.
Sementara lusinan orang dibebaskan selama gencatan senjata satu minggu di bulan November.
Sayap militer Hamas pada hari Minggu mengatakan dua sandera tewas dan delapan lainnya terluka parah dalam pemboman Israel dalam beberapa hari terakhir.
Netanyahu telah menghadapi seruan untuk mengadakan pemilihan umum lebih awal dan meningkatnya protes atas kegagalan pemerintahannya membawa pulang para sandera.
Artikel diolah dari Tribunnews.com/Whiesa