Maka, Ganjar mendorong PDI Perjuangan dan PPP untuk mendorong hak angket di DPR yang merupakan hak anggota DPR untuk melakukan penyelidikan atas dugaan kecurangan pemilu yang melibatkan lembaga negara.
Dalam hal ini, DPR dapat memanggil pejabat negara yang mengetahui praktik kecurangan tersebut, termasuk meminta pertanggung jawaban KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara Pemilu.
Ganjar juga mendorong anggota dewan di Parlemen untuk menggelar sidang atau memanggil para penyelenggara Pemilu untuk diminta pertanggungjawaban. Hal itu, menjadi fungsi kontrol dari DPR.
“Kalau ketelanjangan dugaan kecurangan didiamkan, maka fungsi kontrol enggak ada. Yang begini ini mesti diselidiki, dibikin pansus, minimum DPR sidang, panggil, uji petik lapangan,” tegas Ganjar.
Terungkap Isi Pertemuan Anies dengan Jusuf Kalla & Surya Paloh Pasca Pencoblosan, Ini Pembahasannya
Terungkap isi pertemuan Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan dengan dengan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh usai pencoblosan.
Isi pertemuan itu juga disampaikan oleh Anies Baswedan di Masjid Al Alzhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Anies Baswedan mengatakan bertemu Jusuf Kalla dan Surya Paloh untuk berdiskusi dan saling mencocokan pandangan.
Baca juga: Real Count KPU Pilpres 2024, Data Masuk 51 Persen, Prabowo Unggul, Anies dan Ganjar Tertinggal Jauh
Seperti diketahui, Pertemuan ketiganya itu berlangsung setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang berlangsung pada Rabu, 14 Februari 2024.
“Kita diskusi tentang perkembangan saja. Perkembangan kemarin, memantau situasi, saling mencocokan pandangan,” ujar Anies di Masjid Al Alzhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).
Anies menyampaikan, mempunyai kesamaan pandang dengan Jusuf Kalla dan Surya Paloh soal pelaksanaan Pilpres 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, yang terpenting adalah mengumpulkan berbagai data dan fakta jika ada indikasi kecurangan.
“Mengumpulkan fakta-fakta sehingga nanti ketika kita berbicara, menyampaikan sikap, itu berdasarkan pada fakta,” kata Anies.
Selain itu, Anies menekankan bahwa yang terpenting baginya bukan siapa yang memenangkan Pilpres 2024.
Namun, pemilihan umum (Pemilu) itu berlangsung dengan jujur dan adil tanpa adanya kecurangan.