Ginting pun meyakini bakal ada sejumlah siasat lain yang bisa digunakan jika memang Presiden Jokowi ingin memajukan anak bungsunya itu ke ajang Pilkada Jakarta.
Apalagi, proses tahapan Pilkada Jakarta berlangsung saat Jokowi masih menjabat sebagai Presiden sebelum akhirnya diteruskan oleh Gibran sebagai cawapres bagi Prabowo Subianto.
"Mungkin bisa disiasati dengan pelantikan pada awal Januari 2025 sehingga memenuhi syarat," ujarnya.
"Jadi nampaknya akan ada banyak siasat untuk memajukan Kaesang," imbuh Ginting.
Menurut Ginting, jika Kaesang nantinya bisa lolos ikut Pilkada Jakarta, maka kemungkinan ia akan maju sebagai cagub bukannya cawagub.
Jika itu terjadi, nama yang cukup potensial menjadi pendampingnya yakni Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar.
"Sedangkan Ridwan Kamil tentunya jika harus jadi cawagub, ia akan memilih maju di Pilkada Jawa Barat," kata Ginting.
Sebelumnya, meski nama Kaesang Pangarep telah disinggung politisi NasDem Ahmad Sahroni untuk maju di Pilkada Jakarta, Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina mengatakan pihaknya saat ini masih fokus untuk mengawal proses penghitungan suara Pileg 2024 di Jakarta.
Elva mengklaim, suara kursi PSI di DPRD DKI Jakarta akan bertambah berdasarkan Pemilu 2024 ini dan kemungkinan kembali masuk 4 besar suara di Jakarta.
Dengan begitu, nantinya akan lebih memudahkan PSI untuk memajukan calon di ajang Pilkada DKI Jakarta.
"Amanah ini kemudian akan kami perjuangkan dalam Pemilihan Gubernur mendatang," kata Elva.
Pada 2023 lalu, PSI sebenarnya sudah menggelar poling bertajuk Rembuk Rakyat Jakarta untuk menjaring calon Gubernur Jakarta pilihan konstituen PSI.
Di mana dari hasil rembuk rakyat tersebut, nama yang paling banyak diinginkan pemilih PSI untuk maju di Jakarta yakni Gibran Rakabuming Raka.
"Tapi kan sekarang sudah tidak relevan lagi karena Mas Gibran Insya Allah akan mengemban amanat yang lebih tinggi lagi sebagai Wakil Presiden," kata Elva.