TRIBUNNEWSMAKER.COM - Menunaikan ibadah shalat wajib memiliki rukun dan syarat-syarat tertentu.
Selain itu, shalat bukan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban saja.
Karena saat mengerjakan ibadah shalat fardhu, umat muslim juga dituntut untuk menunaikannya secara khusyuk.
Baca juga: Apakah Sah Berwudhu di Kamar Mandi yang Ada Toiletnya? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Juga bukan pada shalat fardhu saja, khusyuk juga sebisa mungkin diterapkan dalam shalat-shalat sunnah lainnya.
Bisa mengerjakan shalat secara khusyuk juga menjadi tanda keimanan seseorang, sebagaimana Firman Allah dalam surah Al Quran Surah Ali Imran berikut ini.
قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ . ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ
Artinya: " Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya." (QS Al-Mukmin : 1-2)
Baca juga: Makruh! Buya Yahya Jelasakan Kenapa Dilarang Pakai Baju Bergambar dan Tulisan Aneh-aneh saat Shalat
Akan tetapi, dalam praktiknya, mengerjakan shalat secara khusyuk tidaklah mudah.
Apalagi jika pelaksananya sedang didera berbagai masalah atau memiliki banyak pikiran.
Lalu apakah sah mengerjakan shalat akan tetapi pikirannya kemana-mana?
"Bagaimana hukumnya shalat ketika pikirannya kemana-mana?" tanya seseorang pada Buya Yahya.
Baca juga: Apakah Sah Orang yang Masih Mengonsumsi Minuman Haram Jadi Imam Shalat? Ini Kata KH. Endang Mintarja
Pertanyaan itu tampaknya pernah dialami banyak orang atau bahkan semua orang muslim.
Yang mana saat mengerjakan shalat, kita sering kali tidak fokus pada bacaan dan ibadah.
Pikiran kita justru melanglang buana kemana-mana di luar kegiatan ibadah pada Allah SWT.
Padahal saat melakukan shalat kita hendaknya khusyuk dan fokus pada Allah SWT.
Akan tetapi pikiran yang tidak fokus saat shalat ini justru membuat kita berpikiran aneh-aneh di luar ibadah shalat.
Apakah yang seperti itu justru membuat shalat menjadi tidak sah?
Mendapatkan pertanyaan seperti ini, Buya Yahya menanggapinya dengan bijaksana.
Baca juga: Apakah Sah Jika Shalat Berjamaah Bercampur Shaf Antara Pria dan Wanita? Berikut Kata Adi Hidayat
"Shalat pikirannya kemana-mana asalkan dia memenuhi rukun-rukunnya, syarat-syaratnya shalatnya sah.
Cuman dia tidak khusyuk, shalatnya sah, dan khusyuk bukan jadi syarat sahnya shalat.
Maka dianjurkan untuk berusaha khusyuk, kecuali dinukil dari Imam Ghazali khusyuk menjadi syarat sahnya shalat.
Tentu itu ditafsiri seperti apa yang dimaksud khusyuk syarat sah shalat ini.
Kalau khusyuk jadi syarat sahnya shalat, enggak khusyuk maka tidak sah.
Kayaknya tidak ada yang shalat.
Ingat toko, ingat istri, ingat anak.
Jadi khusyuk bukan syarat sahnya shalat.
Akan tetapi khusyuk adalah ruh, itu pengalaman pribadi sekali, yang tahu hanyalah Allah." ujar Buya Yahya
Selain itu pikiran kemana-mana juga dikarenakan godaan setan.
"Setan bermacam-macam, ada setan penyair, karena yang shalat penyair maka diberikan ide-ide waktu shalat.
Setannya penceraman, jadi penceramah saat shalat punya ide nanti saya ceramah apa.
Termasuk nyari kunci tiba-tiba ketemunya saat shalat."
Jika kita tidak bisa memahami makna maka ikuti lafadz.
Mengikat agar pikiran kita tidak kemana-mana." jelas Buy Yahya.
(Tribunnewsmaker.com/MNL)