Kunci Jawaban

Jawaban Apa Nilai yang Bertentangan dalam Studi Kasus Pak Frans Guru Matematika? Guru Penggerak

Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

3.1.A.4.1 Eksplorasi Konsep Forum Diskusi Modul 3.1 Kasus 1, Calon Guru Penggerak

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut ini jawaban terakurat dari soal 'Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus Pal Frans Guru Matematika'

Pertanyaan 'Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus Pal Frans Guru Matematika?' ditujukan pada Guru Penggerak di Indonesia.

Soal tersebut termasuk bagian dari 3.1.A.4.1 Eksplorasi Konsep Forum Diskusi Modul 3.1 Kasus 1, Calon Guru Penggerak.

Dalam 3.1.A.4.1 Eksplorasi Konsep Forum Diskusi Modul 3.1 Kasus 1, Calon Guru Penggerak, Anda akan disuguhkan sejumlah studi kasus.

Anda diminta untuk mencermati studi kasus seperti yang dialami Pak Frans yang merupakan guru Matematika.

Untuk menyelesaikan soal dalam modul tersebut, Anda diminta untuk berpikir kritis.

Dengan berpikir kritis, Anda akan dengan mudah menjawab soal untuk Calon Guru Penggerak tersebut.

Baca juga: Cara Menjaring Ide Kegiatan Berbagi Praktik Kontekstual Adalah? Post Test Modul 5 Guru Penggerak

3.1.A.4.1 Eksplorasi Konsep Forum Diskusi Modul 3.1 Kasus 1, Calon Guru Penggerak (Edit by TribunNewsmaker.com / Net)

Namun jika Anda masih kesulitan dalam menjawabnya dan sedang mencari jawaban dari soal yang dimaksud, maka artikel ini adalah kuncinya.

Pasalnya, artikel ini menayangkan jawaban terakurat dari soal tersebut.

Dengan begitu, Anda dapat mengukur kecerdasan otak Anda.

Meski demikian, alangkah baiknya Anda berusaha mencoba menyelesaikannya terlebih dahulu secara mandiri.

Simaklah penjelasan berikut!

Baca juga: Jawaban Bagaimana Penerapan Disiplin di Sekolah Anda? Sudah Diterapkan? Modul 1.4 Guru Penggerak

3.1.A.4.1 Eksplorasi Konsep Forum Diskusi Modul 3.1 Kasus 1, Calon Guru Penggerak (Kemendikbud)

Kasus 1

Pak Frans merupakan guru matematika di SMP Karunia. Pak Frans dikenal sebagai guru yang rajin, ramah, penyabar, dan disukai murid-muridnya. Suatu hari ia sedang mengajar di kelas 8A, guru piket tergopoh-gopoh tiba di depan kelasnya dan mengatakan ada ayahnya Andreas, salah satu murid di kelas 8A di ruang tamu sekolah.

Guru piket mengatakan pada pak Frans bahwa ayahnya Andreas ingin menjemput Andreas dan memintanya untuk membantunya bekerja di ladang.

Halaman
1234