TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut hasil survei elektabilitas terbaru Pilkada Yogya 2024.
Dalam hasil survei yang dirilis Media Survei Center Indonesia (MSCI), ada dua nama kandidat yang bersaing ketat.
Seperti diketahui, kedua nama yang bersaing ketat itu adalah Singgih Raharjo dan Heroe Poerwadi.
Baca juga: 2 Nama Terkuat Muncul di Survei Terbaru Elektabilitas Cagub Sumut 2024, Bobby Nasution Aman?
Terkini, direktur MSCI, Helmi Panggabean, mengungkapkan, dalam survei tersebut, Singgih yang merupakan eks Pj Wali Kota Yogya, unggul dari segi popularitas, dengan torehan 25,3 persen.
Dia berhasil mengungguli dua pesaing terdekatnya, yakni Heroe Poerwadi (21 persen) dan M. Afnan Hadikusumo (19,5 persen).
"Tapi, dari segi elektabilitas, Heroe Poerwadi lebih tinggi, dengan skor 20 persen, melampaui Singgih Raharjo yang skornya hanya 8,8 persen," tandasnya, Minggu (5/8/2024) malam.
Sedangkan dalam survei yang dilakukan dengan metode tertutup, Heroe Poerwadi kembali unggul, di mana 68,5 persen responden menjawab tahu dan mengenal figurnya.
Di bawahnya, menyusul Singgih Raharjo (60,3 persen), Afnan Hadikusumo (37 persen), Wawan Hermawan (25,5 persen), Eko Suwanto (25,5 persen), Budi Waljiman ( 15,8 persen) dan Sri Widya Supena (10 persen).
"Jadi ketika pertanyaannya apakah kenal atau tahu Heroe Poerwadi, 68,5 responden menjawab tahu. Kenapa lebih tinggi? Karena sudah ditunjukkan satu-satu, kalau sebelumnya kan spontan," ujarnya.
Baca juga: Peluang Sekar Tandjung Jadi Cawawalkot Pendamping Gusti Bhre di Pilkada Solo, Bakal Direstui Golkar?
Helmi pun mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kedua figur tersebut, yakni Singgih dan Heroe bersaing ketat dalam survei yang dilakukan pihaknya.
Antara lain, gencarnya perilaku masyarakat dalam mencari figur bakal calon melalui media dan iklan, hingga kinerja maupun pengalaman masing-masing sosok selama ini.
"Keduanya juga sama-sama pernah menduduki jabatan kepala daerah. Pak Singgih pernah jadi Pj Wali Kota dan Pak Heroe pernah jadi Wakil Wali Kota," ungkapnya.
"Tapi, semua nama bakal calon yang muncul masih berpeluang, baik itu mantan wawali, mantan Pj, anggota DPD atau DPRD, belum ada yang benar-benar dominan," urai Helmi.
Lebih lanjut, ia memaparkan, survei dilangsungkan selama periode 25-30 Juli 2024, dengan menyasar 400 responden melalui metode random sampling.
Adapun komposisi setiap kecamatan dan kelurahan dibuat semerata mungkin, dengan margin error hanya sekitar 4,9 persen