Tempat wisata yang cuma 30 menit dari alun-alun Klaten, ternyata ada candi unik akulturasi Hindu-Buddha, tiketnya cuma Rp10.000
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah Candi Plaosan, candi unik akulturasi Hindu-Buddha di Klaten, Jawa Tengah.
Candi Plaosan terletak di Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, dan merupakan salah satu situs sejarah penting di Indonesia.
Candi ini terkenal dengan keindahan arsitektur dan keunikan relief yang menggambarkan kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pada masa lalu.
Candi Plaosan dibangun pada abad ke-9, Candi Plaosan memiliki dua kompleks utama, yaitu Plaosan Lor dan Plaosan Kidul, yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri dan didedikasikan untuk pasangan raja Rakai Pikatan dan permaisurinya, Sri Kahulunan.
Keberadaan Candi Plaosan tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai saksi bisu perjalanan sejarah agama dan peradaban Hindu-Buddha di Nusantara.
Baca juga: 5 Daya Tarik Candi Plaosan, Wisata Sejarah Romantis yang Syarat Akan Spiritualitas di Klaten
Candi ini berada di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sekitar 1,5 kilometer dari Candi Prambanan.
Hrga tiket masuknya sangat terjangkau, yakni untuk dewasa Rp 10.000, anak-anak Rp 2.000, dan untuk tamu dari luar negeri Rp 50.000.
Kompleks Candi Plaosan terdiri dari dua bangunan utama, yaitu Candi Plaosan Lor di sisi utara dan Candi Plaosan Kidul di sisi selatan.
Karena Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul memiliki bentuk yang sangat mirip, Candi Plaosan sering disebut sebagai 'Candi Kembar'.
Bangunan Candi Plaosan terdiri dari perpaduan arsitektur Buddha dengan unsur-unsur Hindu, yang menceritakan kisah cinta antara Rakai Pikatan, Raja Mataram Kuno, dan permaisurinya.
Candi Plaosan sendiri didirikan oleh Rakai Pikatan, yang berasal dari Dinasti Sanjaya yang seorang penganut Hindu.
Rakai Pikatan menikah dengan Pramodhawardhani, seorang keturunan Dinasti Syailendra yang seorang penganut Buddha.
Baca juga: Cuma 1 Jam dari Alun-alun Klaten, Ada Wisata Alam yang Sejuk View Gunung Merapi, Cocok untuk Camping
Hubungan Rakai Pikatan dan Pramodhawardhani sempat menimbulkan banyak penolakan akibat perbedaan agama.
Meski begitu, pernikahan Rakai Pikatan dan Pramodhawardhani tetap berlangsung.