Skandal Dokter Bandung

Foto Nikah Tersebar, Dokter PPDS Tersangka Rudapaksa RSHS Minta Istri Tak Dibully: Mereka Tak Salah

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RUDAPAKSA KELURGA PASIEN - Konferensi pers Polda Jabar atas kasus rudapaksa keluarga pasien RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung oleh dokter residen Priguna Anugerah Pratama (berkaus biru) di Mapolda Jabar, Rabu 9 April 2025. Foto nikah dokter PPRD yang rudapaksa anak pasien di RSHS Bandung tersebar, tersangka ini minta anak dan keluarganya tak di-bully.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Priguna Anugerah, seorang dokter residen anestesi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad), meminta agar informasi pribadi tentang istri dan keluarga pelaku tidak disebarkan di media sosial.

Permohonan tersebut disampaikan oleh kuasa hukum Priguna, Ferdy Rizky Adilya, dalam sebuah konferensi pers terkait kasus ini pada Kamis (10/4/2025).

Ferdy menegaskan agar masyarakat tidak terburu-buru menghakimi pelaku dan menyerukan agar identitas pribadi, baik foto maupun data lainnya, dari istri dan keluarga kliennya tidak disebarluaskan di media sosial.

Ia mengingatkan pentingnya menjaga privasi mereka yang tidak terlibat dalam kasus tersebut.

Baca juga: Disebut Sudah Damai, Korban Cabut Laporan Dokter PPDS yang Merudapaksanya di RSHS, Hukum Tetap Jalan

“Kami minta tolong kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak menghakimi atau menyebarkan identitas pribadi berupa foto dan data lainnya dari istri atau keluarga klien kami di media sosial,” kata Ferdy, seperti yang dilansir Kompas TV.

Ferdy juga menekankan bahwa baik istri maupun keluarga Priguna tidak ada kaitannya dengan masalah yang sedang dihadapi oleh kliennya.

“Mereka tidak bersalah dalam hal ini, dan mereka sama sekali tidak terlibat dalam permasalahan yang dihadapi oleh klien kami,” tambahnya.

Dokter Residen Alami Kelainan Seksual Somnophilia

Ternyata, Priguna Anugerah (31), yang juga merupakan seorang dokter residen, diketahui mengidap kelainan seksual yang disebut Somnophilia, yakni ketertarikan seksual pada orang yang tidak sadar atau pingsan.

Hal ini diungkapkan oleh Kombes Surawan, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar.

Somnophilia sendiri adalah kelainan seksual yang cukup langka, di mana seseorang merasa bergairah secara seksual terhadap individu yang tidak sadar dan tidak bisa memberikan respons.

Detik-detik Rudapaksa

Awalnya, FH diberi informasi oleh Priguna Anugerah, di mana dirinya harus menjalani pengecekan darah.

Pengecekan darah ini disebut Priguna diperlukan untuk mencocokkan golongan darah untuk keperluan transfusi (crossmatch).

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, mengatakan FH pun lanjut dibawa Priguna ke lantai 7 RS.

Halaman
12