TRIBUNNEWSMAKER.COM - Di balik riuhnya lalu lintas dan bisingnya suara kereta api di bawah jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo, tersembunyi kisah pilu seorang ayah bernama Akhmad Yusuf Afandi.
Sejak tahun 2023, Yusuf hidup menumpang di kolong jembatan bersama buah hatinya, Zafa, bayi yang kini menjadi satu-satunya semangat hidupnya.
Setiap hari, Yusuf memulung demi bisa membeli kebutuhan dasar, terutama susu untuk anaknya.
Sejak istrinya meninggal dua bulan setelah melahirkan, Yusuf menanggung semua beban itu sendirian.
"Kadang saya dua hari nggak makan. Yang penting bisa belikan susu buat anak saya. Karena itu belum saya rasakan saat saya masih kecil," ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Sosok & Profil AK, Tersangka Longsor Gunung Kuda Cirebon, Pengelola Tambang, Abaikan Surat Larangan
Bertahan dengan Selembar Kain Lusuh
Tak ada dinding atau atap yang melindungi mereka dari dingin malam.
Selembar kain lusuh menjadi satu-satunya penghangat tubuh mereka.
Di tengah keterbatasan itu, Zafa tumbuh tanpa mainan, tanpa gembira yang lazim dialami anak-anak seusianya.
Satu-satunya hiburan bagi Zafa adalah suara gemuruh kereta api yang lewat di samping jembatan, saat itulah tawa kecilnya terkadang terdengar.
Kisah Yusuf viral setelah diunggah oleh akun Instagram dan TikTok @najib_spbu, mengundang perhatian publik yang terenyuh oleh perjuangannya.
Terpisah dari Keluarga Sejak Kecil
Perjalanan hidup Yusuf penuh liku. Ia berasal dari Dusun Kepindon, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Sejak kecil, Yusuf telah dititipkan ke panti asuhan karena masalah keluarga.
Ibunya merantau, sementara sang ayah pergi tanpa kabar hingga kini.