Yusuf tumbuh tanpa sentuhan kasih sayang orangtua dan menjadi yatim piatu sejak usia dini.
“Sejak kecil dititipkan orangtuanya di panti asuhan daerah Mojokerto sana.
Dia tidak pernah mendapat kasih sayang orangtuanya,” kata Yudi, Plt UPT Perlindungan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Liponsos Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo.
Yusuf adalah anak ketiga dari empat bersaudara.
Ia sempat dikirim ke pondok pesantren bersama saudara-saudaranya, namun setelah keluar dari sana, mereka hidup terpisah.
Salah satu adiknya tinggal di Desa Balonggabus, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, sementara kakak tertuanya kini menetap di Jombang.
“Yusuf sempat sekolah pas SD. Tapi itu pun tidak sampai tamat,” ujar Yudi lagi. Meski tidak menyelesaikan pendidikan formal, Yusuf diketahui memiliki kemampuan di bidang otomotif. “Dia katanya bisa otak-atik mesin,” tambahnya.
Baca juga: Sosok & Profil Fredy Pratama dan Dewi Astutik, Gembong Narkoba Buronan Interpol, Palsukan Identitas
Bantuan dan Pemulangan
Mengetahui kondisi memprihatinkan Yusuf dan anaknya, pemerintah daerah pun turun tangan. Bupati Sidoarjo, Subandi, membenarkan bahwa Yusuf merupakan warga asal Mojokerto.
“Warga Mojokerto,” kata Subandi saat dihubungi pada Jumat (30/5/2025).
Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur mengevakuasi Yusuf dan Zafa.
Mereka dibawa dan ditampung sementara di Liponsos Dinsos Sidoarjo pada Kamis (29/5/2025).
Setelah proses verifikasi dan koordinasi, Yusuf dan Zafa akhirnya dipulangkan ke daerah asal. Subandi memastikan keduanya dalam kondisi sehat dan telah bertemu kembali dengan keluarganya.
“Sehat, sudah bawa keluarga kemarin ke Mojokerto,” katanya.
Yudi pun mengonfirmasi bahwa Yusuf kini telah dijemput oleh kakak tertuanya dan pulang ke Jombang
“Sudah diambil kakaknya yang pertama, pulang di Jombang,” ujarnya.
(TribunNewsmaker/BangkaPos)