"Program kami di tahun ini seharusnya sudah turun anggaran untuk tanggul laut di luar tol itu, tetapi belum ada," ungkapnya.
Terpisah, Sekda Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto mengatakan, Pemprov Jateng sudah melaksanakan DED sejak 2024.
"Saat Musrembangnas, Pemkab Demak diajak untuk memaparkan usulan program penanganan rob di pesisir."
"Program kami sudah dimasukkan ke dalam Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)," tuturnya, Minggu (8/6/2025).
Bappenas kemudian menganggarkan penanganan banjir rob di pesisir Demak dengan nominal Rp500 miliar.
Namun Pemkab Demak hingga kini masih menunggu pencairan anggaran tersebut.
"Semestinya anggaran penanganan rob sudah cair pada 2025 ini."
Baca juga: Program 100 Hari Kerja Bupati Demak Eistianah, Upaya Bangun Sabuk Pantai Demi Antisipasi Banjir Rob
"Tapi karena ada kebijakan pusat (efisiensi), maka anggaran itu tidak keluar," tegasnya.
Sementara itu, Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah DIY menyebut, pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 akan menjadi solusi jangka panjang dalam penanganan banjir rob yang kerap merendam kawasan Kaligawe Semarang hingga Sayung Demak.
Kepala BBPJN Jawa Tengah DIY, Khusairi menjelaskan bahwa banjir rob merupakan fenomena alam yang terus berulang, terutama akibat penurunan permukaan tanah yang terjadi setiap tahun.
“Pada 2007 kami melakukan peninggian jalan sekira satu meter."
"Pada 2017 kami lakukan lagi, dan sekarang 2025 akan kembali dilakukan peninggian,” kata Khusairi.
Dia menambahkan, peninggian jalan tahun ini akan dilakukan sepanjang satu kilometer, dari depan Terminal Terboyo hingga pabrik Polytron di Sayung Demak.
Menurutnya, penurunan tanah di kawasan ini mencapai sekira 10 sentimeter per tahun.
“Fenomena rob terjadi hampir setiap hari."