“Ketika masyarakat bertanya, 'Kalau sekolah harus tes dan bayar, siapa yang akan mendidik orang miskin?' itu bukan keluhan biasa, tapi jeritan nurani,” ucap Shela.
Dalam seratus hari pertama pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati, Shela meminta agar evaluasi tak hanya dilakukan di meja rapat, tetapi juga di lapangan, seperti di ruang kelas yang reyot, di sekolah pelosok yang nyaris tak terdengar.
“Pendidikan bukan sekadar soal bangunan megah. Ia tentang menyalakan lentera di kepala dan hati anak-anak kita. Kalau pemerintah serius ingin menjadikan pendidikan sebagai fondasi pembangunan, maka harus berani hadir di tempat yang paling gelap dan dingin,” ujarnya. (TribunNewsmaker/TribunJabar)