Program Kerja Kepala Daerah

Program Kerja Bupati Bandung Dadang Supriatna, Mulai Terapkan Program Magrib Mengaji untuk Anak

Editor: Delta LP
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROGRAM BUPATI BANDUNG - Inilah program kerja Bupati dan Wakil Bupati Bandung, Jawa Barat, Dadang Supriatna dan Ali Syakieb.

Akan tetapi, tidak akan selamanya anak berada di barak militer. 

"Artinya pemda sebagai kepanjangan tangan dari provinsi siap berkolaborasi, karena mencerdaskan kehidupan bangsa baik itu spiritual, emosional, moral, kognisi, tidak bisa oleh perseorangan. 

Baca juga: Sepak Terjang Dadang Supriatna Bupati Bandung 2025, Dulunya Kades Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang

Karena menjaga generasi selanjutnya adalah tugas bersama, apalagi guru dan orangtua anak," ucapnya.

Lebih lanjut, Dadang menjelaskan program Magrib Mengaji bukanlah hal baru. 

Meski demikian, terdapat sejumlah anak yang belum terbiasa atau kesulitan mengikuti kegiatan tersebut di masjid sekitar rumah.

PROGRAM BUPATI BANDUNG - Dadang Supriatna-Ali Syakieb tengah diwawancarai awak media seusai penetapan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung oleh KPU Kabupaten Bandung di Hotel Sutanraja, Soreang, Kabupaten Bandung pada Rabu (5/2/2025). (TribunJabar/Adi Ramadhan Pratam)

"Artinya, pemerintah akan mendorong secara regulasi agar anak bisa rajin mengaji. Seperti penilaian non kognisi di lingkungan rumah atau keluarga. 

Jadi pemerintah daerah akan meminta bantuan orang tua untuk bersama mengontrol anak-anak," ujarnya.

Dadang mengungkapkan situasi di Kabupaten Bandung saat ini masih relatif kondusif dan tidak terjadi tawuran pelajar seperti di daerah lain. 

Bahkan sejak tiga tahun terakhir, Pemkab telah melakukan berbagai langkah konkret untuk membentuk karakter generasi muda.

Di antaranya melalui tiga program muatan lokal di jenjang TK, SD, dan SMP, yakni Pendidikan Pancasila dan UUD 1945, Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda, serta Pendidikan Mengaji dan Hafalan Al-Qur’an.

"Dengan adanya pendidikan muatan lokal ini, guru ngaji datang ke sekolah dalam rangka membentuk karakter anak bangsa kita di masa yang akan datang yang berkarakter dan berakhlakul karimah," ucapnya.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap guru ngaji, pihakmya telah memberikan insentif kepada 17.000 guru ngaji dengan total anggaran Rp109 miliar per tahun, anggaran insentif terbesar untuk guru ngaji di Indonesia.

"Program pemberian insentif guru ngaji ini sudah berjalan sejak awal saya dilantik menjadi Bupati Bandung," katanya.

Terlepas dari itu semua Dadang mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiring opini dan framing pemberitaan yang tidak utuh.

"Mari kita tetap menjaga suasana yang kondusif, saling menghargai, dan fokus pada tujuan bersama yaitu membentuk generasi Kabupaten Bandung yang berakhlakul karimah. Hatur nuhun," ujarnya. (TribunNewsmaker/TribunJabar)