Pada 2021, ia terpilih sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Sumatera Selatan untuk periode 2021–2026, menandakan pengaruhnya yang semakin besar di dunia politik regional.
Pada 9 Desember 2018, Cik Ujang dilantik sebagai Bupati Lahat oleh rekan sealmamaternya, Herman Deru, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan.
Sebagai Bupati, Cik Ujang berfokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan pelayanan publik, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Ia juga berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan pembangunan yang berkelanjutan, serta memperhatikan sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan pertanian.
Cik Ujang menikah dengan Lidyawati, S.Hut, dan dikaruniai tiga orang anak. yaitu Khanza Uly Anggraini, M. Gathan Raka Al Tsaqif, dan Aurel Bara Ghania.
Kehidupan keluarganya yang harmonis juga mencerminkan nilai-nilai yang ia terapkan dalam kepemimpinan, di mana kekeluargaan, tanggung jawab, dan kasih sayang menjadi dasar bagi setiap keputusan yang diambil.
Sebagai Bupati Lahat dan tokoh politik senior, Cik Ujang memiliki visi yang jelas untuk memajukan Kabupaten Lahat melalui pembangunan yang terencana dan berkelanjutan.
Dengan pengalaman panjang dalam dunia politik dan kepemimpinan, Cik Ujang terus berkomitmen untuk mengabdikan dirinya demi kemajuan masyarakat Sumatera Selatan.
Cik Ujang, pernah merasakan getirnya hidup.
Terlahir dari pasangan H Menawi dan Hj Ciknap, Cik Ujang anak ke delapan dari delapan bersaudara lahir dan besar di Desa Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Meski terlahir sebagai bungsu, Cik Ujang kecil jauh dari kata manja terlebih ayah dan ibunya mengajarkan agar anaknya tidak manja.
Saat libur sekolah, ia pergi ke kebun kopi untuk membantu ayah dan ibunya memetik biji kopi.
"Waktu kecil saya pernah nangis karena tak diajak ke kebun kopi oleh ibu. Ya waktu itu saya ingin seperti kakak bisa bantu ibu di kebun," katanya.
Tak hanya membantu di kebun kopi, delapan saudara semuanya laki laki, membuat ia dan kakak kakaknya menggantikan peran ibu untuk membersihkan rumah mulai dari menyapu, masak dan membersihkan rumah.
"Ibu dan bapak bermalam di kebun. Baru pulang ke desa setiap hari selasa karena hari Rabu ada pasar kalangan.