Misalnya, dalam satu RT terdapat 20 pekerja rentan, maka total dana yang dibutuhkan untuk iuran satu tahun yaitu 20 × Rp201.600 = Rp4.032.000. Jumlah ini dapat langsung dibayarkan oleh pengurus RT menggunakan sebagian dari dana Kampung Bahagia.
Dengan cara ini, warga tak hanya mendapat perlindungan kerja, tetapi juga merasa dihargai oleh negara.
“Seringkali pembangunan terkesan belum menyentuh lingkungan RT. Kampung Bahagia menjadi jawaban agar pembangunan benar-benar dirasakan oleh masyarakat di tingkat paling bawah,” tegas Wali Kota Jambi, DR Maulana.
Melalui program ini Pemerintah Kota Jambi ingin memastikan tidak ada lagi tukang becak atau ojek yang tidak punya jaminan sosial.
Apabila mereka mengalami kecelakaan kerja atau risiko meninggal dunia, keluarga mereka tetap punya pegangan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jambi, Hendra Elvian, menyebutkan program Kampung Bahagia merupakan langkah konkret yang sangat strategis dalam mewujudkan perlindungan menyeluruh bagi pekerja rentan di Kota Jambi.
“Program Kampung Bahagia ini sangat relevan dan berpihak langsung kepada masyarakat lapisan bawah. Kami menyambut baik karena ini sejalan dengan misi BPJS Ketenagakerjaan untuk memperluas cakupan jaminan sosial tenaga kerja, khususnya kelompok informal. Dukungan penuh dari Pemkot Jambi melalui pembiayaan iuran sangat kami apresiasi,” ujarnya.
Penertiban Parkir dan PKL Tertangani hingga Peningkatan PAD dalam 100 Hari Kerja
Pemerintah Kota Jambi menggelar acara coffee morning bersama insan pers, Selasa (24/6/2025) pagi. Acara berlangsung di Aula Griya Mayang, Rumah Dinas Wali Kota Jambi, mengusung tema "Sinergi Pemerintah dan Pers untuk Kota Jambi Bahagia."
Kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kota Jambi Maulana, Sekda Kota Jambi A. Ridwan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Jambi Abu Bakar, serta jajaran pejabat Pemkot dan perwakilan dari berbagai media massa lokal.
Dalam sambutannya, Wali Kota Jambi menyampaikan apresiasinya atas peran penting pers dalam mendukung pembangunan daerah dan menciptakan suasana yang kondusif bagi masyarakat.
“Pers adalah mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat. Melalui sinergi ini, kita dapat bersama-sama menciptakan Kota Jambi yang informatif, transparan, dan sejahtera,” ujar Wali Kota.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Jambi, Abu Bakar, menyatakan kegiatan coffee morning ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan insan pers.
“Kolaborasi ini penting agar komunikasi publik dapat berjalan dengan baik. Momen seperti ini tidak hanya memperkuat koordinasi, tapi juga membuka ruang diskusi yang konstruktif,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Jambi juga memaparkan sejumlah capaian dalam 100 hari kerja pertamanya.
Ia mengklaim beberapa persoalan krusial di Kota Jambi telah mulai tertangani.