Menyikapi torehan tersebut, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mendorong percepatan realisasi fisik dan keuangan, terutama bagi organisasi perangkat daerah (OPD) yang kinerjanya masih rendah.
"Jangan sampai ada salah satu, membuat profil penyerapan secara keseluruhan menjadi buruk. Perlu dicermati dan disikapi, untuk dicari jalan keluarnya seperti apa kalau memang terjadi masalah," tandasnya, Selasa (24/6/2025).
Hasto meminta paket-paket pekerjaan fisik layaknya di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) yang masih berproses lelang dan kontrak, agar segera dilakukan akhir Juni.
Dengan begitu, pengerjaan dapat segera dimulai dan ada serapan keuangan, seperti untuk uang muka pekerjaan setidaknya sekitar 30 persen.
"Masalah deadline, kapan mau dilelang, kapan kontrak, kapan dimulai pekerjaan dan selesai kapan, supaya nanti kita tidak kedodoran," cetusnya.
Termasuk realisasi pekerjaan dan kegiatan yang anggarannya bersumber dari alokasi Danais (Dana Keistimewaan) DIY, yang wajib diperhatikan pula.
Ia pun berharap, batas waktu pekerjaan proyek fisik tidak ditetapkan pada Desember, mengingat per tengah bulan tersebut sudah tutup buku.
"Lebih baik di-deadline paling telat November, karena kalau nanti ada apa-apa masih punya waktu. Yang kira-kira bisa dieksekusi, segera dieksekusi biar bisa terealisasi," ucap Hasto.
Baca juga: Sepak Terjang Hasto Wardoyo Wali Kota Yogyakarta 2025, Bertahun-tahun Jadi Dokter Sekaligus Birokrat
Sementara, Sekretaris Dinas PUPKP Kota Yogyakarta Erna Susanti menyebut, target kinerja fisik OPD-nya sampai Mei 2025 mencapai 19,43 persen.
Meski demikian, ia mengakui, realisasi kinerja fisik yang sudah terealisasi sampai sejauh ini baru di kisaran 13,35 persen, sehingga ada deviasi 6,8 persen.
Beberapa kegiatan yang masih berproses dan menjadi perhatian antara lain, pembangunan sistem drainase perkotaan, dan pemeliharaan berkala Jalan Sugeng Jeroni Cs.
Kemudian, pembangunan rumah susun di Muja Muju, pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik terpusat skala perkotaan, serta pemeliharaan tebing sungai.
"Terdapat enam paket pekerjaan yang sudah berkontrak mulai bulan Juni, yang diperkirakan bakal selesai paling lambat pertengahan Oktober," tandasnya.
"Tiga paket pekerjaan masih proses pemilihan penyedia dan satu paket belum dilimpahkan. Kegiatan pemeliharaan berkala Jalan Sugeng Jeroni sudah ada pemenang dan rencana kontrak akhir Juni," tambah Erna. (TribunNewsmaker/TribunJogja)