Sosok

Sosok & Profil Dahlan Iskan, Eks Menteri BUMN Tersangka Penggelapan, Dulu Wartawan & Dirut Jawa Pos

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROFIL DAHLAN ISKAN - Dahlan Iskan mantan Menteri BUMN ditetapkan sebagai tersangka kasus pemalsuan surat, penggelapan dan pencucian uang.

Di bawah kepemimpinannya, oplah Jawa Pos melonjak tajam dari hanya 6.000 eksemplar menjadi 300.000 eksemplar dalam waktu lima tahun, sebuah pencapaian luar biasa di dunia media cetak.

Lepas dari dunia jurnalistik, Dahlan menjajal karier di sektor publik.

Pada 2009, ia ditunjuk sebagai Direktur Utama PLN dan bertugas hingga 2011, sebelum kemudian dipercaya menduduki kursi Menteri BUMN.

Baca juga: Sosok & Profil Tarmizi, Wakil Bupati Aceh Utara yang Dilantik Muzakir Manaf, Dulunya Anggota DPRA

PROFIL DAHLAN ISKAN - Dahlan Iskan mantan Menteri BUMN ditetapkan sebagai tersangka kasus pemalsuan surat, penggelapan dan pencucian uang. Ini profilnya. (Surya/ Ahmad Zaimul Haq)

Kontroversi dan Kasus Hukum

Namun, karier cemerlang Dahlan tak lepas dari berbagai sorotan dan polemik.

Ia sempat divonis dua tahun penjara dalam kasus pelepasan aset BUMD milik Pemprov Jawa Timur, PT Panca Wira Usaha.

Meski begitu, di tingkat banding, Dahlan dibebaskan karena dinilai tidak terbukti melakukan tindak pidana.

Selain itu, namanya juga pernah dikaitkan dengan kasus pengadaan 16 unit mobil listrik, serta dugaan korupsi pembangunan 21 gardu induk di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara pada periode 2011–2013.

Pada 2015, ia sempat kembali ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Dahlan juga sempat ikut penjaringan calon presiden melalui Konvensi Capres Partai Demokrat pada tahun 2014, meskipun tidak melaju ke tahap akhir.

Kekayaan Dahlan Iskan

Dalam laporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2014 saat masih menjabat Menteri BUMN, Dahlan tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp213 miliar.

Nilai tersebut merupakan hasil pengurangan dari total kekayaannya yang mencapai Rp314 miliar, setelah dikurangi utang senilai Rp101 miliar.

Aset terbesarnya berasal dari surat berharga yang ditaksir mencapai Rp261 miliar.

(TribunNewsmaker/Tribunnews)