Ia mengaku terharu dengan jiwa korsa yang ditunjukkan Afgan Rizal Sapulette dan Frans Beto Koloway.
Menurutnya, tidak kala itu memberikan pertolongan sembari melakukan gerak maju jalan.
"Saya salut kepada dua teman di samping, meski kesusahan tapi mereka kawal saya," ucapnya, dikutip dari TribunSorong.com.
Bagi Karisto Gideon, menjadi paskibraka adalah sebuah kesempatan luar biasa.
Ia berharap bisa membuat keluarganya bangga.
"Lewat Paskibraka ini saya mau buat bangga bapa di kampung, almarhuma mama, serta semua keluarga di Raja Ampat."
"Saya bangga menjadi anak nelayan yang meski hampir jatuh, tapi tetap kuat sebab teman-teman pun ada di sisi saya," katanya.
Kebanggaan Karisto Gideon semakin lengkap dengan ditunjuknya ia sebagai komandan Pasukan 8 Paskibraka, saat penurunan Bendera Merah Putih di Mako Lantamal XIV Sorong.
"Saya dipercayakan untuk sore jadi komandan pasukan 8, berikan aba-aba untuk adik-adik saya. Saya tetap semangat dan berusaha kuat," tandasnya.
Menteri Beri Beasiswa dan Motor
Aksi viral Karisto Gideon dan dua rekannya sudah sampai telinga Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas.
Mantan anggota DPR RI dari Partai Gerindra ini bahkan sempat melakukan komunikasi lewat video call dengan 3 anggota paskibraka tersebut.
"Saya sudah berkomunikasi melalui video call dengan ketiga siswa didampingi ibu Kesbangpol di Sorong, setelah menyaksikan video (Paskibra) itu saya tersentuh melihat jiwa nasionalis adik-adik tersebut," ujar Menkum kepada Tribunnews, Senin (18/8/2025).
Dari hasil komunikasi bersama tiga Paskibraka, Supratman mengatakan akan memberikan bantuan sepeda motor kepada Karisto dan kedua temannya.
Selain itu, Menkum juga menawarkan beasiswa bagi Kristo di sekolah kedinasan milik Kementerian Hukum (Kemenkum).