Proses mediasi telah dilakukan sebanyak dua kali, namun sayangnya Indra tidak pernah hadir dalam kedua kesempatan tersebut.
Proses hukum ini pun menjadi semakin kompleks karena tak hanya soal perceraian, tetapi juga menyangkut tanggung jawab finansial terhadap anak dan mantan istri.
Sahabat: Indra Lebih Mementingkan Gaya Hidup
Sahabat dekat Chikita, Yassirni, turut angkat bicara soal kondisi rumah tangga pasangan ini.
Ia menilai Indra telah mengabaikan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga, terutama dalam hal memberikan nafkah dan membayar biaya sekolah anak.
Menurut Yassirni, jumlah uang bulanan yang diberikan Indra kepada Chikita hanya Rp5 juta.
Ironisnya, di saat yang sama, Indra justru menghabiskan dana lebih besar untuk gaya hidupnya.
"Bayar per bulan nafkah ke Ibu Chikita selama ini 5 juta, ya, Rp 5 juta. Tapi bayar gym Rp 9 juta, (gak) sayang ya. Duitnya ada tapi tidak mau memberikan nafkah yang cukup," ujar Yassirni kepada awak media di Pengadilan Agama Tigaraksa, Selasa (19/8/2025).
Biaya sekolah anak mereka pun, kata Yassirni, dibayar dengan cara mencicil karena keterbatasan dana, sementara pengeluaran pribadi Indra tetap berjalan besar.
"Uang sekolah berapa Javier? Uang sekolah aja nyicil berapa kali, ya mohon maaf nih. Biaya DP, nyicil. Uang masuk ya, uang masuk gedung segala macem nyicil berapa kali tapi dia pergi nge-gym Rp 9 juta."
Chikita pun menambahkan bahwa gaya hidup mewah suaminya justru menjadi salah satu faktor keterlambatan pembayaran KPR.
"Ternyata hak kami di situ dipakai untuk gaya hidup. Dan akhirnya juga dari situ juga dengan gaya hidup yang besar sekali itu, lagi-lagi Bapak Indra Aditya melalaikan pembayaran Kredit Kepemilikan Rumah," timpalnya.
Baca juga: Chikita Meidy Kesal Sang Suami Beri Nafkah Cuma 5 Juta & Sekolah Anak Nyicil, Tapi Bayar Gym 9 Juta
Tuduhan Penggelapan Dana Usaha dan Harapan untuk Masa Depan
Tak hanya soal nafkah dan rumah tangga, Chikita juga mengungkap bahwa keretakan hubungan mereka diawali dengan dugaan penggelapan dana usaha skincare miliknya.
Ia menuding Indra telah mencuri dana sebesar Rp160 juta dari bisnis tersebut.