Breaking News:

Berita Viral

Ekonom Senior Prof Ferry Latuhihin Sebut Purbaya Yudhi Tak Cocok Jadi Menkeu, Kerja Bareng 25 Tahun

Ekonom senior Prof Ferry Latuhihin menyebut Purbaya Yudhi tidak cocok menjadi Menkeu, sudah kerja bareng 25 tahun

Editor: Talitha Desena
Kompas.com dan Dok. LPS
PURBAYA YUDHI - Ekonom senior Prof Ferry Latuhihin menyebut Purbaya Yudhi tidak cocok menjadi Menkeu 

"Sebab apa? Di satu pihak kita lihat penerimaan negara turun, tapi di lain pihak spendingnya sangat luar biasa yang kontraproduktif," ucap Ferry.

"Maaf aja saya bilang MBG itu kontraproduktif pemborosan yang sangat dahsyat. Belum lagi ada KMP nanti koperasi merah putih," paparnya.

Ferry juga mengkritik beban yang kini mulai ditanggung Bank Indonesia karena tekanan fiskal, termasuk potensi pencetakan uang.

"Nah, sekarang ini masalahnya kembali lagi short fall daripada pendapatan fiskal kita dan saya perhitungkan Rp 120 Triliun ya," kata Ferry.

Baca juga: Rapat Perdana, Menkeu Purbaya Sudah Kena Skakmat DPR: Selamat 2 Hari Jadi Menteri Viral se-Indonesia

SOSOK POLITISI - Purbaya Yudhi Sadewa saat jadi Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengaku belum bisa berpendapat, menyoal usulan dua nama calon wakil ketua LPS yang sudah diserahkan Presiden RI Prabowo Subianto kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
SOSOK POLITISI - Purbaya Yudhi Sadewa saat jadi Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengaku belum bisa berpendapat, menyoal usulan dua nama calon wakil ketua LPS yang sudah diserahkan Presiden RI Prabowo Subianto kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). (Tribunnews/Nitis)

"Lantas selebihnya adalah kembali program-program populis seperti MBG yang begitu begitu banyak makan dana sampai Rp 371 triliun,"

"Rencananya kan uangnya itu dari mana kalau bukan BI tidak cetak uang. Artinya kan ini monetizing fiscal deficit, ini sangat berbahaya loh," imbuhnya.

Menurutnya, jika BI tidak lagi independen dan menjadi alat pemerintah, maka situasi ekonomi bisa semakin memburuk.

"Kalau BI sudah dijadikan kuda tunggangan oleh pemerintah, ini sangat woring. Saya sangat ngeri sekali ngelihat outlook ke depan gitu loh ya dan kembali lagi saya katakan, program-program yang kontraproduktif ya," ujarnya.

Ferry menambahkan, sesuai teori MMT (Modern Monetary Theory), pencetakan uang seharusnya hanya dilakukan untuk proyek investasi yang jelas dan produktif—bukan konsumsi.

"Ya kan? Tapi ini kan sudah jelas nyetak uang untuk program-program yang kontraproduktif bukan investasi loh, itu konsumsi ya kan. Apa sih sebetulnya reason-nya gitu loh melakukan program ini. Nah, oleh karena itu saya aneh juga begitu Purbaya Yudhi mengatakan 3 bulan lagi, ekonomi kita bright, kita akan 6 sampai 8 persen," katanya.

"Sementara kita tahu that we have no fiscal space again. Jadi ini kayak semacam jualan maaf aja ya, jualan bohong," ujar dia.

Profil Prof Ferry Latuhihin

Prof Ferry Latuhihin merupakan pengamat ekonomi dan analis pasar modal.

Ia pernah menjabat sebagai penasihat ahli Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Adapun pendidikan Prof Ferry Latuhihin, ia pernah menimba ilmu di Erasmus University Rotterdam, Belanda.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Tags:
berita viral hari iniFerry LatuhihinPurbaya Yudhi SadewaMenteri Keuangan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved