Breaking News:

Berita Kriminal

Kacab Bank BUMN Ilham Sudah Diincar Sejak Juni Tapi Gagal, Korban Tolak Turuti Permintaan Pelaku

Kacab Bank BUMN Ilham ternyata sudah diincar sejak Juni 2025 tapi gagal, korban tolak turuti permintaan pelaku.

Tribunnews/net
PEMBUNUH ILHAM PRADIPTA - Kacab Bank BUMN Ilham ternyata sudah diincar sejak Juni 2025 tapi gagal, korban tolak turuti permintaan pelaku. 

Tragisnya, niat kotor yang berawal dari urusan rekening dormant berubah menjadi kejahatan keji yang kini menyeret 15 orang pelaku ke balik jeruji besi dan menyisakan duka mendalam bagi keluarga serta rekan kerja almarhum Ilham.

"Bulan Juni 2025 pelaku atas nama C alias K bertemu dengan pelaku DH di mana pada saat itu C alias K memiliki data rekening Dorman di beberapa bank. C memiliki rencana untuk memindahkan uang dari rekening Dormant tersebut ke rekening penampungan yang telah dipersiapkan. Sehingga dalam rencana ini C alias K sudah menyiapkan tim IT namun untuk melaksanakan hal tersebut memerlukan persetujuan dari kepala bank sehingga pelaku C mengajak DH untuk mencari kepala cabang yang bisa diajak bekerja sama dalam rangka pemindahan uang tersebut dari rekening Dorman ke rekening penampungan," imbuh Kombes Pol Wira Satya Triputra.

Sebulan kemudian, C dan DH kembali bertemu guna membahas hal yang sama.

Rupanya di momen tersebut, C dan DH mengaku sudah berusaha membujuk Kacab bank BUMN Ilham Pradipta untuk memindahkan rekening dormant ke rekening penampungan.

Namun niatan C itu ditolak mentah-mentah oleh Ilham.

Alhasil C dan DH pun merencanakan siasat jahat yakni melakukan tindak kekerasan kepada Ilham.

TERNYATA GURU BELA DIRI - Padahal Ilham Pradipta guru bela diri, istri syok lihat CCTV, suami diseret-seret di parkiran Lotte Mart, Pasar Rebo Jakarta Timur berujung tewas, Puspita Aulia: Kenapa gak dilawan, ayah?
TERNYATA GURU BELA DIRI - Padahal Ilham Pradipta guru bela diri, istri syok lihat CCTV, suami diseret-seret di parkiran Lotte Mart, Pasar Rebo Jakarta Timur berujung tewas, Puspita Aulia: Kenapa gak dilawan, ayah? (Instagram/ Tangkap Layar)

Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta, Mau Pindahkan Uang dari Rekening Dormant

"30 Juli 2025, C alias K bersama DH dan AAM melakukan pertemuan. Hal tersebut dikarenakan C alias K memiliki informasi mengenai rekening Dormant yang ada di rekening bank BRI. C menyampaikan karena upaya sebelumnya untuk mendekati kepala cabang tidak berhasil, maka pergeseran dana tersebut akan berhasil apabila dilakukan dengan dua opsi. Opsi pertama melakukan pemaksaan dengan kekerasan dan ancaman kekerasan setelah itu korban akan dilepaskan. Opsi kedua, melakukan pemaksaan dengan kekerasan dan atau ancaman kekerasan, apabila berhasil maka korban akan dihilangkan atau dibunuh," kata Kombes Pol Wira Satya Triputra.

"31 Juli 2025 C alias K bersama DW dan AAM kembali melakukan pertemuan untuk membahas apakah akan dilaksanakan opsi satu atau dua," sambungnya.

Selang beberapa hari kemudian, C dan DH akhirnya sepakat melakukan opsi kedua yakni melakukan ancaman dengan kekerasan kepada Ilham agar mau memindahkan rekening dormant tapi setelahnya Ilham akan dipulangkan lagi.

12 Agustus 2025 C alias K bersama DH berkomunikasi melalui WhatsApp. Mereka memutuskan untuk memilih opsi satu yaitu melakukan pemaksaan dengan kekerasan atau ancaman setelah itu korban dilepaskan," ujar Kombes Pol Wira Satya Triputra.

Usai rencana tersebut disepakati oleh DH dan C, mereka pun mulai membagi tugas.

Berikut adalah urutan waktu perencanaan penculikan terhadap Ilham Pradipta

  • 16 Agustus 2025: pelaku DH mengajak JP, pertemuan dilaksanakan di sekitar kota wisata Cibubur dan menanyakan apakah memiliki kenalan dari kelompok preman atau orang yang bisa membantu mereka dalam melaksanakan pekerjaan ini, boleh dari sipil atau aparat.
  • 17 Agustus 2025: pukul 09.00 pelaku JP menindaklanjuti permintaan DH untuk mendatangi rumah N. Pukul 20.00 di salah satu kafe di kota wisata Cibubur dilakukan pertemuan kembali DH, JP, AAM, dan N dengan tujuan membahas persiapan untuk dilakukan penculikan terhadap korban.
  • 18 Agustus 2025: dilaksanakan pertemuan kembali yang dihadiri DH, AAM, JP, dan N di salah satu kafe di Cibubur untuk membahas persiapan penculikan. Di dalam pertemuan tersebut, DH dan AAM bertugas untuk menyiapkan tim yang akan mencari alamat korban serta mengikuti korban di mana dalam tim tersebut terdiri dari tiga orang, R, E, dan B.

JP menyiapkan tim untuk membantu membuntuti korban yaitu AW dan menyiapkan tim yang akan melakukan penculikan terhadap korban

N menghubungi FH yang bertugas untuk tim yang akan melakukan penculikan terhadap korban

  • 19 Agustus 2025: pukul 10.00, F menghubungi E dan mereka sepakat bertemu di seputar Cijantung. E datang bersama B, R, dan A. Kemudian F menunjukkan foto kepada tim E lalu memberitahukan untuk menjemput paksa orang tersebut (korban) dan mengantarkannya kepada tim yang dipersiapkan oleh JP

Tim yang membuntuti dan penculikan, D dan AAM, JP memiliki safe house yang mana lokasi tersebut diharapkan untuk bisa memaksa korban untuk melakukan kegiatan pemindahan dana

  • 20 Agustus 2025: setelah dilakukan kegiatan pembuntutan terhadap korban, pukul 15.30 Wib di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo Jaktim, korban berhasil diculik oleh tim yang berisi pelaku E, R, B, R, dan A. Di dalam penculikan tersebut kelima pelaku menggunakan kendaraan Avanza warna putih. Ini yang terekam CCTV dan dibawa pergi untuk diserahterimakan kepada tim lain yaitu tim yang berisi pelaku JP, N, U, dan D. Di dalam serah terima tersebut korban digeser ke mobil Fortuner warna hitam di wilayah Kemayoran Jakpus sekitar pukul 21.00 Wib
Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Tags:
bank BUMNIlham Pradiptapembunuhanpenculikan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved