Breaking News:

Berita Viral

Ilham Pradipta Sempat Dibawa ke Safehouse & Dipaksa Kuras Rekening Dormant, Terus Melawan Keras

Ilham Pradipta sempat dibawa ke Safehouse dan dipaksa menguras rekening dormant, korban terus melawan keras hingga meninggal dunia

Editor: Talitha Desena
Instagram @hampradipta | Tribunnews/ Reynas Abdila
PEMBUNUHAN KACAB BANK - (kiri) Mohamad Ilham Pradipta. (kanan) Pelaku pengintai inisial RS. Ilham Pradipta sempat dibawa ke Safehouse 

Ilham Pradipta sempat dibawa ke Safehouse dan dipaksa menguras rekening dormant, korban terus melawan keras hingga meninggal dunia

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Fakta-fakta baru terkait kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang sebuah bank BUMN, terungkap dalam konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (16/9/2025).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, membeberkan bahwa para tersangka awalnya berencana membawa korban ke sebuah rumah aman atau safe house.

Di lokasi tersebut, korban akan dipaksa untuk melakukan pemindahan rekening dormant ke rekening penampungan milik para pelaku.

Rencana ini menunjukkan tingkat perencanaan yang matang dalam kasus yang sempat menghebohkan publik tersebut.

Pengungkapan ini semakin memperjelas motif dan modus operandi pelaku dalam aksi kriminal yang menimpa Ilham Pradipta.

Baca juga: Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN Dihajar di Mobil, Oknum TNI Ikut Aniaya, Masih Hidup saat Dibuang

Rekening dormant adalah rekening bank yang tidak aktif karena tidak ada transaksi keluar (debet) maupun masuk (kredit) oleh nasabah selama periode tertentu, biasanya 6 bulan hingga 1 tahun, kecuali transaksi otomatis bank seperti biaya administrasi atau bunga.

Untuk melancarkan aksinya, C alias Ken bahkan sudah menyediakan tim IT.

Kombes Wira menjelaskan pemindahan rekening dormant tersebut berawal dari otak perencana C alias Ken dan DH, kedua tersangka merupakan aktor intelektual.

Dalam bahasa polisi, ada empat klaster yang memainkan perannya masing-masing yakni klaster otak perencana, klaster penculikan, klaster penganiayaan, dan klaster pengintaian.

"Setelah korban berada di penguasaan tim JP, N, U, dan D, untuk menunggu tim penjemput yang dipersiapkan oleh C alias K, yang rencananya akan dibawa ke safe house," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Motif Pembunuhan Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN, Incar & Rencana Pindahkan Uang, Oknum TNI Terlibat

PEMBUNUHAN KACAB BANK - (kiri) Mohamad Ilham Pradipta. (kanan) Tim Gabungan Jatanras Polda Metro Jaya dan Resmob Polrestabes Semarang menangkap pelaku pengintai inisial RS terhadap Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37). RS ditangkap di Jalan Handayani, Sendangrejo, Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/8/2025).
PEMBUNUHAN KACAB BANK - (kiri) Mohamad Ilham Pradipta. (kanan) Tim Gabungan Jatanras Polda Metro Jaya dan Resmob Polrestabes Semarang menangkap pelaku pengintai inisial RS terhadap Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37). RS ditangkap di Jalan Handayani, Sendangrejo, Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/8/2025). (Instagram @hampradipta | Tribunnews/ Reynas Abdila)

Di safe house, Ilham Pradipta mulanya akan dipaksa menggunakan otoritasnya menguras rekening dormant.

Namun rencana tersebut gagal karena korban terus melakukan perlawanan dan tidak ada tim yang menjemput korban.

Korban mengalami kekerasan dari para tersangka klaster penculikan dan penganiayaan.

"Korban dibuang di daerah Serang Baru Kabupaten Bekasi dalam kondisi keadaan kaki maupun tangan dalam kondisi terikat dan mulut dalam kondisi dilakban," ujar Wira.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
berita viral hari iniIlham PradiptakacabbankBUMN
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved