Gotong Royong & CSR, Percepat Pembangunan Jalan Poros 3 Desa yang Diresmikan Bupati Klaten Hamenang

TRIBUNNEWSMAKER.COM, KLATEN – Wajah gembira tampak di Desa Bogor, Kecamatan Cawas, Minggu (5/10/2025). 

Warga tiga desa, yakni Gombang, Pogung, dan Bogor, menyambut peresmian jalan poros desa oleh Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo.

Jalan sepanjang 1,8 kilometer tersebut dibangun lewat Program FABA Berdaya untuk Infrastruktur Desa, hasil kolaborasi Pemkab Klaten dan PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Pacitan. Proyek ini digarap gotong royong selama 22 hari oleh warga setempat.

Camat Cawas Joko Purwanto, menyampaikan apresiasi atas kerja sama warga dan pihak terkait.

“Alhamdulillah secara gotong royong masyarakat menyelesaikan selama 22 hari. Terima kasih Pak RT, Pak RW, Pak Lurah Pogung dan Pak Lurah Bogor yang luar biasa mewujudkan misi Pak Bupati, Jalan Alus, Padang, Banyu Lancar,” jelasnya.

Ia menambahkan, kondisi awal jalan tersebut rusak dan gelap. Dengan adanya pembangunan ini, akses warga kini lebih aman dan terang.

“Saat ini sudah ada 16 tiang listrik dan harus nyala dalam waktu 2 hari. Alhamdulillah semuanya terang-benderang semoga bermanfaat untuk masyarakat Pogung, Bogor, dan sekitarnya,” ujarnya.

Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, mengaku bersyukur atas sinergi seluruh pihak.

“Hari ini cukup melegakan, lumayan kami dibantu 1,8 km sak lampune, Alhamdulillah. Harapan kami, kerja sama seperti ini bisa berlanjut untuk mempercepat pembangunan di wilayah Kabupaten Klaten,” tuturnya.

Baca juga: Bupati Klaten Hamenang Dukung UMKM Desa Wisata Jarum, Cicipi Dawet hingga Apresiasi Batik Unik

Bupati menegaskan, pembangunan jalan poros desa menjadi prioritas utama Pemkab Klaten.

“Program utama kami adalah jalan alus, padang, banyu lancar. Tentu butuh dukungan dari seluruh stakeholder, baik desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, maupun pusat,” tegasnya.

Sementara Direktur Manajemen Proyek dan Energi Terbarukan PT PLN Persero, Suroso Isnandar, mengatakan program ini menjadi bentuk nyata tanggung jawab sosial perusahaan.

“Kami lakukan TJSL ini hanya setitik kecil kontribusi kami dalam mencoba membangun desa. Semoga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat,” terangnya.

Program ini sekaligus menunjukkan keberhasilan pemanfaatan FABA (Fly Ash Bottom Ash), limbah non-B3 hasil pembakaran batu bara, sebagai material pengecoran yang kuat dan ramah lingkungan. (TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo)