Sosok Hendri Satrio, Analis Politik Sebut 3 Hantu Bayangi Pemerintahan Prabowo, Ternyata Dosen Aktif
Nama Dr. Hendri Satrio tengah jadi sorotan usai analisisnya soal “tiga hantu” yang membayangi pemerintahan Prabowo viral.
Editor: Eri Ariyanto
Ringkasan Berita:
- Nama Dr. Hendri Satrio, atau akrab disapa Hensa, tengah menjadi sorotan publik setelah analisisnya tentang “tiga hantu” yang membayangi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ramai diperbincangkan.
- Analis politik sekaligus pendiri KedaiKOPI ini dikenal berani bicara blak-blakan tentang isu sensitif.
- Di balik ketajaman analisanya, ternyata Hendri juga seorang dosen aktif yang membentuk banyak pemikir muda.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nama Dr. Hendri Satrio tengah jadi sorotan usai analisisnya soal “tiga hantu” yang membayangi pemerintahan Prabowo viral.
Analis politik sekaligus pendiri KedaiKOPI ini dikenal berani bicara blak-blakan tentang isu sensitif.
Di balik ketajaman analisanya, ternyata Hendri juga seorang dosen aktif yang membentuk banyak pemikir muda.
Baca juga: Sosok Hidayat Arsani, Gubernur Babel yang Tegas Selesaikan Polemik Dana Mengendap Rp 2,1 Triliun
Nama Dr. Hendri Satrio, atau akrab disapa Hensa, tengah menjadi sorotan publik setelah analisisnya tentang “tiga hantu” yang membayangi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ramai diperbincangkan.
Analis komunikasi politik yang juga pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini menilai ada tiga isu besar peninggalan era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang kini menjadi beban politik, hukum, dan ekonomi bagi pemerintahan baru.
Menurut Hendri, “hantu-hantu” tersebut adalah:
- Isu ijazah Wapres Gibran Rakabuming Raka yang masih menuai polemik hukum.
- Kasus Silfester Matutina, relawan Jokowi yang belum dieksekusi meski telah divonis bersalah.
- Utang jumbo proyek Kereta Cepat Whoosh, yang kini membebani keuangan negara hingga Rp116 triliun.
“Ini seperti hantu, tidak terlihat tapi terasa, dan bisa mengganggu jika tidak segera diselesaikan,” ujar Hensa dalam tayangan monolog di kanal YouTube pribadinya, Hendri Satrio Official, Selasa (28/10/2025).
Latar Belakang Pendidikan dan Karier Akademik
Lahir pada 23 Mei 1978, Hendri Satrio menempuh pendidikan S1 di Fikom Universitas Padjadjaran (Unpad) jurusan Hubungan Masyarakat (1995–1999).
Sejak mahasiswa, ia dikenal aktif dan kritis. Ia mendirikan Lembaga Penerbitan Pers Mahasiswa (LPPM) “dJatinangor” dan menjadi pemimpin redaksi pertamanya.
Ia melanjutkan studi S2 di Universitas Indonesia jurusan Manajemen Komunikasi (2000–2002), lalu menyelesaikan S3 bidang Riset dan Manajemen di Universitas Bina Nusantara (Binus) pada 2020.
Hasil disertasinya dituangkan dalam buku “MOMENTUM: Karier, Politik, dan Aktivitas Media Sosial”.
Dalam penelitiannya, Hensa menyimpulkan bahwa aktivitas media sosial seorang politikus tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap elektabilitasnya temuan yang menantang arus utama politik digital modern.
 
Jejak Karier Profesional
Sebelum dikenal sebagai analis politik, Hendri lebih dulu meniti karier di berbagai institusi nasional dan internasional.
Ia pernah bekerja sebagai Communication Officer di The Johns Hopkins University, kemudian Strategic Alliance Manager di Sampoerna Foundation, serta Senior Communication Manager di Carrefour Indonesia.
Pada 2009, Hensa menjabat sebagai Head of Communication & Marketing di Bank BTPN Syariah, dan dua tahun kemudian dipercaya sebagai Public Relations Director di Ogilvy Indonesia.
Analis Politik dan Konsultan Komunikasi
Sebagai pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia), Hendri Satrio aktif melakukan riset politik, komunikasi publik, dan survei opini masyarakat.
Analisisnya yang lugas dan berbasis data menjadikannya sosok yang sering diundang ke berbagai program televisi nasional seperti Q&A dan Kontroversi (Metro TV), Lanturan (Kompas TV), serta Apa Kabar Indonesia (TV One).
Ia juga memiliki program khusus di kanal YouTube tvOneNews berjudul “SATGAS KELITIK”, yang mengulas isu politik aktual dengan gaya satir namun informatif.
Akademisi dan Pemimpin Alumni
Sejak 2008, Hendri aktif sebagai dosen di Universitas Paramadina Jakarta.
Pada November 2024, ia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Fikom Unpad (IKA Fikom Unpad) untuk periode 2024–2028.
Dalam kepemimpinannya, Hensa berkomitmen memperkuat jaringan alumni dan menghadirkan kontribusi nyata bagi almamater dan masyarakat luas.
Pemikir Politik yang Kritis tapi Konstruktif
Sebagai analis komunikasi politik, Hendri dikenal dengan gaya berpikir tajam namun tetap proporsional.
Ia tidak hanya menyoroti masalah, tetapi juga menawarkan perspektif akademis dan solusi realistis.
Analisis “tiga hantu” yang ia lontarkan mencerminkan kepekaannya membaca dinamika politik pasca-transisi pemerintahan.
“Kalau tidak segera dibereskan, hantu-hantu ini bisa mengganggu kerja-kerja politik, hukum, dan ekonomi Presiden Prabowo,” ujarnya.
Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di bidang komunikasi publik, strategi media, CSR, hingga riset politik, Hendri Satrio kini menjadi salah satu tokoh penting yang menjembatani dunia akademik, komunikasi, dan politik Indonesia.
| Cara Jadi Peserta Arisan Trans 7 Gratis, Hanya Isi Biodata & Foto Grup Unik, Hadiah Hingga 45 Juta |   | 
|---|
| Menkeu Purbaya Disebut Kendur Usai Setujui Ucapan Jokowi soal Whoosh, Rocky Gerung: Harus Konsisten |   | 
|---|
| Terungkap Percakapan Rahasia Menkeu Purbaya dan Jaksa Agung, Bongkar Borok Oknum Pajak & Bea Cukai |   | 
|---|
| Profil Rusli, Kades Rengasjajar Bogor Bela Istri Pamer Uang Hasil Tambang, Semprot Dedi Mulyadi |   | 
|---|
| 3 Sosok Pelaku Pembunuh Mandor di Gianyar Bali, Anak Buah yang Dendam karena Diperlakukan Tak Baik |   | 
|---|
 
                 
											 
											 
											 
											