3 Sosok Pelaku Pembunuh Mandor di Gianyar Bali, Anak Buah yang Dendam karena Diperlakukan Tak Baik
Tiga buruh irigasi asal Jawa Timur Arif, Fais, dan Sandy mengubah proyek di Gianyar menjadi lokasi pembunuhan keji.
Editor: Eri Ariyanto
Ringkasan Berita:
- Sat Reskrim Polres Gianyar, Bali berhasil membekuk tiga pelaku pembunuhan terhadap mandor proyek irigasi I Wayan Sedhana di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring.
- Terkait motif para pelaku tega menghabisi nyawa korban, kata Kapolres, ialah karena sakit hati.
- Di mana, para pelaku yang baru bekerja selama lima hari mengaku telah sering diperlakukan tidak baik oleh korban.
TRIBUNNEWSMAKER.COM – Tiga buruh proyek irigasi asal Jawa Timur Arif, Fais, dan Sandy mengubah proyek di Gianyar menjadi lokasi pembunuhan keji.
Baru lima hari bekerja, mereka mengaku tak tahan sering dimarahi dan ditampar sang mandor, I Wayan Sedhana.
Dendam itu meledak dalam serangan brutal dengan cangkul dan gergaji kayu, sebelum mereka kabur ratusan kilometer ke Jember.
Baca juga: Sosok Hasan Basri, Wakil Bupati Pidie Jaya yang Tinju Kepala SPPG, Dulunya Kerja Jadi Kontraktor
Pelarian mereka kandas di perkebunan, dan polisi menjeratnya dengan pasal berlapis.
Sat Reskrim Polres Gianyar, Bali berhasil membekuk tiga pelaku pembunuhan terhadap mandor proyek irigasi I Wayan Sedhana di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring.
Mereka tak lain merupakan buruh proyek irigasi yang dipekerjakan oleh korban sendiri.
Mereka adalah Nurul Arifin alias Arif (25), M Fais alias Fais (20), dan Sandy Firmansyah alias Sandy (18).
Ketiga pelaku berasal dari Jawa Timur.
Mereka dikenakan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Namun aparat kepolisian akan memberikan pasal berlapis, lantaran mereka juga membawa kabur sepeda motor Vario milik korban.
Kapolres Gianyar, AKBP Chandra C Kesuma, Jumat 31 Oktober 2025 menjelaskan, para pelaku berhasil diamankan setelah berusaha melarikan diri ke Jember, Jawa Timur.
"Pasca adanya laporan temuan jenazah diduga pembunuhan, kami langsung bertindak cepat, dan empat hari setelah temuan, pelaku berhasil kami amankan di satu lokasi, Jember," ujarnya.
Dalam penangkapan, dikatakan para pelaku tidak melakukan perlawanan.
"Pelaku tidak melakukan perlawanan. Saat kami amankan, pelaku mengakui perbuatannya. Penangkapan dilakukan di 1 tempat di areal perkebunan di Jember," ungkap Kapolres.
Motif pembunuhan
Terkait motif para pelaku tega menghabisi nyawa korban, kata Kapolres, ialah karena sakit hati.
Di mana, para pelaku yang baru bekerja selama lima hari mengaku telah sering diperlakukan tidak baik oleh korban.
"Jadi, pelaku mengaku sakit hati sering dimarahi dan sempat ditampar saat sedang bekerja, jadi mereka menghabisi korban di kawasan proyek irigasi yang sedang dikerjakan."
"Namun kita masih dalami motif lainnya," ujarnya.
Dijelaskan bahwa aksi pembunuhan yang dilakukan para pelaku ini sangat keji.
Dilakukan pada Jumat, 24 Oktober 2025 siang.
Saat itu salah satu pelaku memukul korban menggunakan cangkul, setelah pingsan, lalu digorok menggunakan gergaji kayu.
Saat digorok, korban berusaha melawan.
Namun karena pelaku berjumlah tiga orang, korban pun tewas.
"Usai melakukan pembunuhan, para pelaku kabur ke Jawa Timur, membawa juga sepeda motor milik korban, yang saat ini sudah kita amankan sebagai barang bukti."
"Karena itu, kami juga akan mengenakan pasal berlapis untuk para pelaku atas pencurian sepeda motor," tegasnya.
| Bupati Sukoharjo Serahkan Bantuan Rp 216 Juta untuk Guru RA dan Yatim Dhuafa |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Baru Tahu Ada Oknum Pegawai Bea Cukai Kebal Hukum: Yang Gak Salah, Saya Lindungin |
|
|---|
| Pilu Hidup Randika, Anak Rantau Wafat di Cilacap Diduga Kelaparan, Terlantar, Minta Ditangkap Polisi |
|
|---|
| Dipukul Hasan Basri Wabup Pidie Jaya, Kepala SPPG Klarifikasi Tuduhan Nasi Basi: Aturannya Jelas |
|
|---|
| Cara Jadi Peserta Arisan Trans 7 Gratis, Hanya Isi Biodata & Foto Grup Unik, Hadiah Hingga 45 Juta |
|
|---|