Daftar 10 Tokoh Terima Gelar Pahlawan Nasional Beserta Bidangnya, Ada Marsinah, Soeharto Tuai Kritik
Berikut ini daftar 10 tokoh yang menerima gelar Pahlawan Nasional. Ada Marsinah hingga Gus Dur, penghargaan Soeharto tuai polemik.
Editor: ninda iswara
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tepat pada momen Hari Pahlawan Nasional, Senin (10/11/2025), bangsa Indonesia kembali mengenang jasa para pejuang yang telah berkorban demi kemerdekaan.
Dalam suasana penuh khidmat di Istana Negara, Jakarta, pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh yang dinilai berjasa besar bagi negeri ini.
Upacara penganugerahan yang berlangsung pada pagi hari itu dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden secara pribadi menyerahkan piagam dan tanda kehormatan kepada para ahli waris dari tokoh-tokoh penerima gelar.
Penganugerahan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan wujud nyata penghargaan negara terhadap perjuangan dan pengabdian tanpa pamrih yang telah mereka berikan.
Baca juga: 7 Pihak Tolak Usul Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional, Sebut Banyak Pelanggaran HAM hingga Otoriter
Setiap nama yang menerima gelar Pahlawan Nasional tahun ini melalui proses seleksi yang ketat dan panjang, dengan mempertimbangkan kontribusi, nilai perjuangan, serta keteladanan dalam membela dan memajukan bangsa Indonesia.
Momentum Hari Pahlawan 2025 menjadi semakin bermakna dengan hadirnya keluarga dan keturunan para pejuang, yang turut menyaksikan momen sakral tersebut. Suasana haru menyelimuti ruangan ketika satu per satu nama pahlawan diumumkan dan ahli waris maju untuk menerima penghargaan dari Presiden.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional setiap tahunnya menjadi pengingat bagi generasi penerus untuk tidak melupakan jasa para pendahulu.
Nilai-nilai perjuangan, semangat pantang menyerah, dan kecintaan terhadap tanah air yang mereka tunjukkan menjadi warisan berharga bagi bangsa Indonesia di masa kini dan mendatang.
Melalui penganugerahan ini, pemerintah berharap masyarakat dapat meneladani semangat para pahlawan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Hari Pahlawan bukan hanya soal mengenang masa lalu, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali semangat persatuan dan pengabdian bagi bangsa.
Lantas berikut 10 daftar tokoh penerima gelar Pahlawan Nasional, mengutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden:
1. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Presiden Republik Indonesia (RI) ke-4 menerima gelar Pahlawan Nasional, yakni sebagai tokoh dari provinsi Jawa Timur, Pahlawan nasional bidang perjuangan politik dan pendidikan Islam.
2. Soeharto
Soeharto, Presiden ke-2 RI merupakan tokoh dari Jawa Tengah mendapat penghargaan sebagai pahlawan nasional bidang perjuangan bersenjata dan politik.
3. Marsinah
Tokoh Jawa Timur, Pahlawan NAsional Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan.
4. Mochtar Kusumaatmadja
Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, tokoh dari Jawa Barat didapuk sebagai pahlawan dari bidang perjuangan hukum dan politik.
5. Rahmah Yunusiyah
Rahmah Yunusiyah tokoh dari provinsi Sumatera Barat, pahlawan nasional bidang perjuangan pendidikan Islam.
6. Sarwo Edhie Wibowo
Jenderal TNI purnawirawan Sarwo Edhie Wibowo tokoh provinsi Jawa Tengah, jadi pahlawan nasional bidang perjuangan bersenjata.
7. Sultan Muhammad Salahuddin
Sultan Muhammad Salahuddin tokoh dari Provinsi NTB pahlawan bidang perjuangan pendidikan dan diplomasi.
8. Syaikhona Muhammad Kholil
Syaikhona Muhammad Kholil tokoh Jawa Timur pahlawan bidang perjuangan pendidikan Islam.
9. Tuan Rondahaim Saragih
Rondahaim Saragih Garingging atau Tuan Rondahaim Saragih Garingging tokoh dari Sumatera Utara, pahlawan bidang perjuangan bersenjata.
10. Zainal Abidin Syah
Zainal Abidin Syah tokoh dari Maluku Utara pahlawan bidang perjuangan politik dan diplomasi.
Baca juga: 19 Quote dari Pahlawan Nasional WR Supratman hingga Sutan Sjahrir, Cocok untuk Caption Medsos
IM57+ Institute Kritik Gelar Pahlawan untuk Soeharto
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto yang diumumkan hari ini, Senin (10/11/2025), menuai kritik tajam dari para pegiat anti-korupsi.
IM57+ Institute, organisasi yang mewadahi para mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menilai langkah ini sebagai bentuk pengaburan sejarah koruptif di Indonesia.
Ketua IM57+ Institute, Lakso Anindito, yang juga merupakan mantan penyidik KPK, menyatakan bahwa pemberian gelar ini ironis di tengah upaya pemulihan aset hasil kejahatan Soeharto yang masih berlangsung.
"Saat berbagai upaya untuk memulihkan aset hasil kejahatan Soeharto dilakukan, pada sisi lain, malah terdapat penegasan status Soeharto menjadi pahlawan," kata Lakso dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/11/2025).
Lakso mempertanyakan kelayakan seorang presiden yang memiliki sejarah dugaan keterlibatan korupsi untuk menyandang gelar pahlawan.
Menurutnya, hal ini berbahaya karena dapat menciptakan preseden buruk bagi para pemimpin di masa depan.
"Ini berbahaya karena akan membuat preseden bagi para presiden ke depan bahwa tidak masalah terlibat dalam skandal apapun, asalnya memiliki kekuasaan maka seluruh skandal seakan terhapus," ujar Lakso.
Lebih lanjut, ia mengkhawatirkan konsekuensi hukum dari status pahlawan tersebut.
Ia mempertanyakan apakah proses pemulihan aset yang terus berlanjut nantinya dapat dianggap sebagai penistaan karena menelusuri harta seorang pahlawan nasional.
IM57+ Institute, yang terdiri dari para mantan pegawai KPK yang disingkirkan melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), juga menyoroti prioritas kebijakan pemerintah.
Menurut Lakso, di saat RUU Perampasan Aset yang krusial bagi pemberantasan korupsi belum juga disahkan, pemerintah justru sibuk memberikan gelar bagi sosok yang kontroversial karena isu korupsi.
"Prioritas yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat ini bisa menjadi tumpukan kekecewaan terhadap kinerja pemerintah ke depan," katanya.
Kritik senada juga datang dari mantan penyidik senior KPK lainnya, M Praswad Nugraha.
Ia menyebut penganugerahan gelar ini sebagai pembelokan sejarah yang mencederai semangat anti-korupsi.
Praswad mengingatkan bahwa alasan utama pelengseran Soeharto pada era reformasi adalah maraknya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
"Menempatkan Soeharto, tokoh yang diturunkan karena isu korupsi, sejajar dengan pahlawan lain seperti Mohammad Hatta, yang dikenal sebagai tokoh anti-korupsi, adalah sebuah ironi," kata Praswad.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi telah mengkonfirmasi bahwa nama Soeharto masuk dalam daftar penerima gelar pahlawan.
"Ya, masuk, masuk. Besok (hari ini), Insya Allah akan diumumkan. Kurang lebih sepuluh nama," kata Prasetyo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2025).
Prasetyo menyebut pemberian gelar ini merupakan bagian dari penghormatan terhadap para pemimpin terdahulu yang dinilai memiliki jasa luar biasa.
Pengumuman resmi akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto hari ini.
(TribunNewsmaker/Tribunnews)
Sumber: Tribunnews.com
| Roy Suryo Tersangka, Mahfud MD Sebut Proses Kasus Ijazah Jokowi Terbalik: Buktikan Asli atau Tidak |
|
|---|
| Isi Curhatan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Kejanggalan Isu Bully: Wujud Rasa Ketidaksukaan |
|
|---|
| Perjuangan Polisi Jemput Bilqis di Perkampungan Adat Jambi, Keliling Hutan, Butuh 2 Malam Negosiasi |
|
|---|
| Sosok ASN dan Istrinya di OKU Selatan Sumsel, Ditangkap Polisi karena Edarkan Narkoba di Hajatan |
|
|---|
| Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Digeledah, Polisi Sita Barang Mengejutkan Ini |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/10-tokoh-yang-menerima-gelar-Pahlawan-Nasional-Ada-Soeharto-Marsinah-hingga-Gus-Dur.jpg)