Berita Viral
Isi Curhatan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Kejanggalan Isu Bully: Wujud Rasa Ketidaksukaan
Terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta sempat meninggalkan curhatan pribadi di dalam kelasnya, ada perasaan ketidaksukaan terhadap sesuatu.
Editor: ninda iswara
Ringkasan Berita:
- Terduga pelaku ledakam di SMAN 72 Jakarta sempat meninggalkan curhatan pribadi di dalam kelasnya.
- Curhatan tersebut terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan menyeluruh di ruang kelas tempat FN belajar.
- Dalam tulisan itu, ia menuangkan perasaan ketidaksukaannya terhadap sesuatu.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok FN, terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, ternyata sempat meninggalkan curhatan pribadi di dalam kelasnya.
Dalam tulisan itu, ia menuangkan perasaan ketidaksukaannya terhadap sesuatu yang kini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian.
Curhatan tersebut terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan menyeluruh di ruang kelas tempat FN belajar.
Dari hasil penyelidikan, FN dikenal sebagai siswa yang tertutup dan jarang bergaul dengan teman-temannya.
Salah satu siswa SMAN 72 Jakarta, berinisial Z, membenarkan bahwa FN memang lebih sering menyendiri.
“Katanya dari kelas XI dia selalu menyendiri,” kata Z.
Beberapa teman sekolah juga menyebut, mereka sempat mendengar kabar bahwa FN kerap menjadi korban perundungan (bullying).
Baca juga: Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Digeledah, Polisi Sita Barang Mengejutkan Ini
Namun, yang membuat banyak pihak heran, para korban ledakan justru kebanyakan berasal dari kalangan adik kelas FN.
Pada hari kejadian, sebagian besar teman seangkatannya diketahui tidak berada di sekolah karena tengah mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA).
“Aneh, karena korban-korbannya tidak bersalah terhadap terduga pelaku. Tidak ada kaitannya,” ujar seorang siswa.
Sikap tertutup FN ternyata tidak hanya terlihat di lingkungan sekolah.
Di tempat tinggalnya pun, ia disebut jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Ketua RT setempat, Danny Rumondor, mengungkapkan bahwa FN lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.
Menurutnya, remaja tersebut hampir tidak pernah bergaul dengan tetangga di lingkungannya.
Dengan latar belakang yang tertutup dan jarang bersosialisasi, curhatan FN di kelas kini menjadi sorotan.
Tulisan itu dianggap sebagai potongan kecil dari gambaran kondisi batinnya sebelum peristiwa ledakan terjadi.
FN sempat mengurai curhatan di kelas sebelum ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi.
Namun, FN tak bercerita dengan teman sekelasnya.
Curhatan itu ia sampaikan lewat gambar dan tulisan.
Dari hasil pemeriksaan polisi, gambar dan tulisan FN mengarah pada ketidaksukaannya pada sesuatu.
Namun, rasa ketidaksukaan itu tak bisa ia sampaikan secara frontal.
Sehingga ia menyampaikannya lewat tulisan dan gambaran.
"Ada wujud rasa ketidaksukaan, rasa menyampaikan, tetapi tidak secara frontal. Menyampaikan dengan tulisan, gambaran-gambaran," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Bhudi Hermanto.
Hanya saja, Budhi tak merinci isi curhatan terduga pelaku.
Ia malah mengimbau ke pihak sekolah untuk lebih peka terhadap kondisi para siswa buntut kejadian itu.
"Apabila kita cepat dan tanggap mungkin kita bisa memitigasi, mengeliminir kejadian yang lebih besar," jelasnya.
Meski tak dirinci pihak kepolisian, beredar di media sosial tulisan-tulisan aneh FN di meja kelasnya.
Di mejanya, ia menulis menggunakan spidol nama-nama pelaku penembakan di luar negeri.
Ia juga membuat tulisan "manusia hama" dan "natural born killer".
Teman sekolahnya pun membenarkan, FN kerap membuat gambar yang tak lazim.
"Sering buat gambar-gambar, foto-foto yang kayak tentang berdarah, teroris, bendera amerika. Gambar-gambar yang berdarah gitu. Sering nonton tembak-tembakan gitu," tuturnya.
Baca juga: Cerita Teman soal Ledakan SMAN 72, Sebut Aneh Karena Korban-korbannya Tak Bersalah ke Terduga Pelaku
Sering Kunjungi Komunitas Perang
Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana menyebut terduga pelaku sering mengunjungi komunitas daring yang menampilkan foto atau video orang meninggal dunia.
Bahkan komunitas yang ia kunjungi ada di forum dan situs-situs gelap.
Foto orang yang meninggal dunia di komunitas tersebut adalah korban pembunuhan hingga perang.
“Biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan, atau kejadian brutal lainnya,” jelasnya.
Mayndra tidak menyebutkan nama komunitas yang kerap dikunjungi tersebut.
Kendati demikian, dia menuturkan bahwa hal itu dilakukan setahun terakhir.
"Sejak tahun ini," ungkap Mayndra.
Diduga korban bully
Siswa lain, R (16), mengaku sempat beberapa kali mendengar kabar bahwa terduga pelaku sering menerima perundungan (bully) dari kawan-kawan sekelasnya.
"Selama ini dengar kalau dia pernah di-bully. Dia juga terkenal pendiam. Dia sering di kelas aja," katanya.
"Tapi akhir-akhir ini kita tidak tahu apakah dia kena bully lagi atau tidak," lanjut dia.
Berdasarkan kabar yang didengar R dari sejumlah kawan sekelas terduga pelaku, yang bersangkutan memiliki kebiasaan menonton video gore.
Video gore merupakan genre video yang menampilkan kekerasan fisik.
"Dia suka nonton video gore kalau kata temen-temennya," ungkap R.
(TribunNewsmaker/TribunBogor)
Sumber: Tribun Bogor
| Isi Curhatan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Kejanggalan Isu Bully: Wujud Rasa Ketidaksukaan |
|
|---|
| Perjuangan Polisi Jemput Bilqis di Perkampungan Adat Jambi, Keliling Hutan, Butuh 2 Malam Negosiasi |
|
|---|
| Sosok Nadia Hutri, Komplotan Pelaku Penculikan Bilqis, Warga Sukoharjo Jawa Tengah, Dikenal Pendiam |
|
|---|
| Tampang Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Dijenguk Kapolri Listyo, Ada Luka & Memar di Kepala |
|
|---|
| Balita Bilqis Dijual dari Rp 3 Juta jadi Rp 80 Juta, Ini Urutan Penculikannya dari Makassar ke Jambi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Terduga-pelaku-ledakan-SMAN-72-Jakarta-sikapnya-berubah-drastis-sejak-SMP.jpg)