Breaking News:

Drama Keraton Surakarta

Konflik Keraton Solo Memanas, Respati Ardi Wali Kota Solo Tak Ikut Campur: Masyarakat jadi Bingung

Perebutan takhta Keraton Solo membuat konflik semakin memanas. Wali Kota Solo, Respati Ardi, tegaskan tak akan ikut campur dalam polemik tersebut.

Editor: ninda iswara
Instagram @respatiardi
KONFLIK KERATON SOLO - Perebutan takhta Keraton Solo membuat konflik semakin memanas. Wali Kota Solo, Respati Ardi, tegaskan tak akan ikut campur dalam polemik tersebut. 
Ringkasan Berita:
  • Perebutan takhta Keraton Solo membuat konflik semakin memanas.
  • Wali Kota Solo, Respati Ardi, tegaskan tak akan ikut campur polemik dalam tubuh Keraton Solo.
  • Ia juga menyinggung soal dampaknya bagi masyarakat.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Wali Kota Solo, Respati Ardi, menegaskan bahwa dirinya tidak akan mencampuri perselisihan internal yang kembali memanas di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta.

Ketegangan muncul saat proses penobatan berlangsung, memicu gesekan antara dua kubu di dalam Keraton.

Respati menegaskan bahwa seluruh persoalan tersebut menjadi kewenangan penuh para kerabat dalem.

Ia meminta setiap pihak di Keraton mempertimbangkan dengan matang konsekuensi dari langkah yang diambil, terutama yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat Solo secara luas.

“Kami menyerahkan semua kepada Keraton Kasunanan. Itu ranah privat Keraton. Keraton, Mangkunegaran, dan lembaga adat harus mengukur dampaknya bagi masyarakat,” jelasnya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (17/11/2025).

Saat itu, Respati tampak mengenakan seragam Korpri.

Dalam kesempatan yang sama, ia kembali menegaskan sikapnya untuk tidak ikut campur dalam konflik tersebut.

“Jangan (intervensi). Intinya, masih banyak yang harus kami selesaikan. Saya berharap apa pun keputusannya, masyarakat bisa menilai dampaknya, baik bagi budaya, kelestarian, maupun wisata,” terangnya.

Baca juga: Isi Hati GKR Devi Soal Polemik Takhta Keraton Solo, Sindir Penghasut Saudaranya: Jadi Boneka Kalian?

Masyarakat Menjadi Bingung

Wali Kota Solo, Respati Ardi, mengungkapkan masyarakat dibuat bingung atas kekisruhan yang terjadi.

“Masyarakat bingung, masyarakat ingin tahu dampaknya bagi kesejahteraan, budaya, pelestarian. Itu yang dilihat masyarakat. Mohon mengedepankan dampak sosial,” ungkapnya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (18/11/2025).

Dalam wawancara itu, Respati memakai seragam korpri. 

Respati kala itu juga mengungkapkan soal dirinya yang tak hadir dalam upacara kenaikan tahta salah satu kubu, Pakubuwono XIV Purboyo, yang digelar Sabtu (17/11/2025).

Saat ditanya awak media mengenai hal ini, ia memilih menghadiri agenda lain.

“Kalau kami kebetulan ada pendirian universitas. Karena kita mendorong center of knowledge menjadi penting. Investor di dunia pendidikan, kami sedang menyambut mereka,” tuturnya. 

Isi Hati GKR Devi Soal Polemik Takhta Keraton Solo, Sindir Penghasut Saudaranya: Jadi Boneka Kalian?

KGPAA Hamengkunegoro atau Gusti Purboyo telah naik takhta menjadi Pakubuwono XIV.

Hal itu ditandai dengan upacara jumenengan yang digelar pada Sabtu (15/11/2025) di Keraton Kasunanan Surakarta.

Sebelumnya, KGPH Hangabehi atau Mangkubumi selaku putra tertua Pakubuwono XIII juga dinobatkan sebagai penerus takhta oleh keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta pada Kamis (13/11/2025).

Hingga kini, dualisme raja di Keraton Kasunanan Surakarta masih terus diperbincangkan.

GRAy Devi Lelyana Dewi yang naik gelar menjadi GKR Devi Lelyana Dewi setelah menerima kekancingan dari Pakubuwono XIV itu akhirnya mencurahkan isi hati.

Putri kedua Pakubuwono XIII tersebut prihatin dengan adanya polemik di keraton.

GKR Devi mengaku sudah lama mengajak semua pihak untuk berdamai.

Bahkan ajakan tersebut terjadi sejak Pakubuwono XIII belum meninggal.

Namun masih ada saja pihak yang berupaya memecah belah.

"Jangan katakan kami tidak berusaha mengajak rukun? Puluhan kali kami berusaha mengajak kalian berdamai dan rembukan.

Bahkan usaha ini sudah kami lakukan sebelum Sinuhun Pakubuwono XIII meninggal. Itu pun kalian masih menyangkal," ungkap GKR Devi.

Sindir Pihak yang Menghasut Saudaranya

GKR Devi kemudian menyindir pihak yang selama ini koar-koar ingin mendamaikan anak-anak Pakubuwono XIII.

Padahal kenyataannya mereka justru menghasut salah satu anak hingga menimbulkan kegaduhan lagi.

Baca juga: Sosok GRAy Devi Putri Kedua PB XIII, Terima Kekancingan dari PB XIV Hamengkunegoro, Gelar Jadi GKR

ISI HATI GKR DEVI - GKR Devi Lelyana Dewi mencurahkan isi hati lewat postingan di Instagram Story. Ia menyindir pihak yang menghasut saudaranya.
ISI HATI GKR DEVI - GKR Devi Lelyana Dewi mencurahkan isi hati lewat postingan di Instagram Story. Ia menyindir pihak yang menghasut saudaranya. (Instagram @graydevi)

"Kalian mengatakan ingin merukunkan anak-anak Sinuhun Pakubuwono XIII iya kan?

Tapi pada saat kami sudah rukun kalian hasut salah satu dari kami sehingga kami terpisah lagi.

Untuk apa? Agar bisa jadi boneka kaliankah? Jadi sebenarnya apa mau kalian?," lanjutnya.

Singgung Wasiat

Penobatan KGPAA Hamengkunegoro atau Gusti Purboyo menjadi Pakubuwono XIV memang tak lepas dari wasiat sang ayah.

Ia juga telah dikukuhkan menjadi putra mahkota sejak 27 Februari 2022, bertepatan dengan upacara Tingalan Dalem Jumenengan yang ke-18 Pakubuwono XIII.

GKR Devi yang mendukung KGPAA Hamengkunegoro menjadi Pakubuwono XIV pun menyentil pihak yang tidak menghormati wasiat ayahnya.

"Tidakkah kalian punya hati? Teriris perih hati ini melihat tingkah laku kalian.

Sekarang setelah beliau meninggal, kalian masih menyangkal wasiat dan amanat beliau suwargi Pakubuwono XIII.

Sebegitu keraskah hati kalian? Sebegitu hinanyakah bapakku bagi kalian?

Kami anak-anaknya hanya menjalankan amanat beliau sebagai penghormatan terakhir kami," jelas GkR Devi.

Baca juga: Sosok BRAy Lung Ayu, Cucu Raja Ungkap Awal Konflik Keraton Solo, Bermula dari Kakeknya Punya 6 Istri

ISI HATI - GRAy Devi menulis curhatan panjang di tengah polemik penerus takhta Keraton Kasunanan Surakarta. Ia menyinggung soal kematian sang ayah PB XIII.
ISI HATI - GRAy Devi menulis curhatan panjang di tengah polemik penerus takhta Keraton Kasunanan Surakarta. Ia menyinggung soal kematian sang ayah PB XIII. (Instagram @graydevi)

(TribunNewsmaker/TribunSolo/Febriana)

Sumber: Tribun Solo
Tags:
Keraton SoloRespati Ardi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved